Rindu Alam akan dihidupkan kembali oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Rindu Alam bukan sekadar restoran tetapi sudah menjadi destinasi wisata yang legendaris, memiliki nilai kesejarahan, dan tidak hanya terkenal di kawasan Puncak, Bogor.
Setidaknya itu pemikiran Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Deni Humaedi. "Karena Rindu Alam itu, kan, memang, legend," katanya seperti dikutip dari Antara.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum seusai meninjau kawasan wisata di Jalan Raya Puncak Gadog KM 89, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Senin, mengatakan berusaha memanfaatkan kembali daerah wisata Rindu Alam ini untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Jawa Barat dalam rangka pemulihan perekonomian seusai dilanda pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rindu Alam merupakan nama restoran milik perorangan, dibangun oleh Letjen TNI Ibrahim Adjie tahun 1979 yang dibuka pada 1980, di lahan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.
Foto Rindu Alam Before-After
Letaknya yang amat strategis di puncak hamparan perbukitan kebun teh di ketinggian sekitar 1.444 meter di atas permukaan air laut, membuat Rindu Alam kerap dikunjungi para wisatawan dan terkenal ke seantero negeri.
Pada 20 Februari 2020, restoran ini terpaksa ditutup karena habis masa kontrak, setelah beroperasi selama 40 tahun melayani para wisatawan yang menikmati pemandangan alam sembari menyantap berbagai sajian khas Indonesia di restoran Rindu Alam.
Menurut Wagub Jawa Barat, secara teori dan legalitas pemanfaatan kembali area wisata Rindu Alam sangat memungkinkan namun, perlu dilakukan hati-hati agar tidak melanggar aturan, harus sangat hati-hati saat memanfaatkan aset milik pemerintah.
Selanjutnya 3 Tahapan Pemanfaatan Rindu Alam
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol