Bakal Jadi Nama Jalan, Ataturk Pernah Bikin Kontroversi Soal Hagia Sophia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Bakal Jadi Nama Jalan, Ataturk Pernah Bikin Kontroversi Soal Hagia Sophia

Tim detikcom - detikTravel
Senin, 18 Okt 2021 20:00 WIB
A street vendor waits for clients near the iconic Haghia Sophia, in the historic Sultan Ahmed district of Istanbul Tuesday, April 13, 2021. As Muslims around the world began marking Ramadan Tuesday, in mostly-Muslim Turkey, the month of fasting kicked off with some restrictions amid record levels of COVID-19 infections.(AP Photo/Emrah Gurel)
Foto: AP/Emrah Gurel
Jakarta -

Nama bapak bangsa Turki Mustafa Kemal Ataturk akan diabadikan jadi nama di bilangan Menteng. Semasa hidupnya, Ataturk juga pernah bikin kontroversi soal Hagia Sophia.

Indonesia dan Turki akan saling menukar nama jalan yang diambil dari nama bapak bangsa. Turki akan menggunakan nama Presiden Pertama Indonesia Sukarno sebagai nama jalan dan sebagai balasannya, tokoh Sekuler Turki, Mustafa Kemal Ataturk akan menjadi nama jalan di Jakarta.

Duta Besar Indonesia untuk Ankara, Muhammad Iqbal mengungkapkan bahwa Indonesia berencana mengganti salah satu nama jalan di daerah Menteng dengan nama tokoh Turki tersebut. Peresmian jalan itu mungkin dilakukan saat Presiden Turki mengunjungi Indonesia awal tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah meminta komitmen dari pemerintah DKI Jakarta untuk pemerintah memberikan nama jalan dengan founding fathernya Turki di Jakarta," kata Iqbal

Izmir, Turkey - May 19 , 2019: Students are holding Turkish flags. Celebrations of the 19 May 2019 Memoriam of Mustafa Kemal Ataturk, Youth and Sports Festival Izmir Konak Turkey. Republic Square.Potret bapak bangsa Turki, Mustafa Kemal Ataturk (Getty Images/CasPhotography)

Namun, penggantian nama jalan di Menteng dengan nama sang bapak bangsa Turki itu bukan tanpa polemik. Khususnya mengingat semangat dari Ataturk yang sekuler dan lebih pro barat.

ADVERTISEMENT

Di negara asalnya, nama Ataturk juga dikenal sebagai sosok yang mengubah Hagia Sophia menjadi museum. Dimana sebelumnya Hagia Sophia sempat difungsikan sebagai masjid, setelah awalnya menjadi rumah ibadah umat Kristen ortodoks.

Ungkapan yang paling jelas dari pandangan ini disampaikan oleh Necip Fazil Kisakurek, penyair dan polemis Islam paling terkemuka di Turki kala itu. Pada 29 Desember 1965, Kisakurek mengatakan keputusan Ataturk untuk mengubah Hagia Sophia menjadi museum adalah untuk "menempatkan semangat penting Turki di dalam museum."

Ia juga menilai kabinet Ataturk telah menyakiti negara mereka sendiri.

Selanjutnya: Sejarah panjang Hagia Sophia

Hagia Sophia dahulu merupakan tempat ibadah umat Kristen selama hampir 1.000 tahun. Kaisar Bizantium Justinian membangun gedung ini pada abad keenam. Di katedral ini, Kaisar Bizantium dimahkotai dan menerima restu dari Gereja Ortodoks Yunani.

Setelah jatuhnya Konstantinopel, yang kini dikenal dengan Istanbul, katedral raksasa ini diubah menjadi masjid. Istanbul kala itu diperintah oleh Kekaisaran Ottoman.

A street vendor waits for clients near the iconic Haghia Sophia, in the historic Sultan Ahmed district of Istanbul Tuesday, April 13, 2021. As Muslims around the world began marking Ramadan Tuesday, in mostly-Muslim Turkey, the month of fasting kicked off with some restrictions amid record levels of COVID-19 infections.(AP Photo/Emrah Gurel)Hagia Sophia di Istanbul, Turki (AP Photo/Emrah Gurel)

Namun, setelah Kekaisaran Ottoman tumbang kala Perang Dunia I, pemerintah sekuler baru Turki, yang dipimpin Ataturk, memutuskan mengubah bangunan itu menjadi museum dan membukanya untuk turis.

Hagia Sophia dibuka sebagai museum pada 1935

Mengubah Hagia Sophia menjadi masjid menimbulkan perdebatan dalam masyarakat Turki sendiri. Kelompok nasionalis dan konservatif Turki telah lama ingin mengadakan salat di Hagia Sophia, yang mereka anggap sebagai bagian dari warisan Muslim Ottoman.

Walaupun begitu, beberapa masyarakat beranggapan bahwa Hagia Sophia harus tetap menjadi museum yang mana merupakan simbol solidaritas Kristen dan Muslim.


Hide Ads