TRAVEL NEWS
Gunung Bawah Laut Terbaru Ketemu Karena Berbunyi 'Hum'

Sebuah gunung api bawah laut terbaru akhirnya ditemukan. Usianya baru tiga tahun tapi erupsi terus.
Gunung api bawah laut terbaru ditemukan para peneliti di lepas pantai Afrika. Dikutip dari Live Science, penemuan disebabkan gunung api yang terus bergoyang atau erupsi tanpa henti.
Erupsi tersebut bahkan diklaim sebagai terbesar yang pernah direkam manusia. Erupsi tersebut menghasilkan gelombang suara (seismik) aneh yang terdengar seperti bunyi 'hum' dengan frekuensi rendah.
"Kami belum pernah melihat yang seperti ini," kata pimpinan ekspedisi menuju lokasi riset Nathalie Feuillet yang menggunakan kapal Marion Dufresne.
Dalam riset Feuillet yang bekerja di Institute of Geophysics in Paris (IPGP), gunung api bawah laut ini berukuran sangat besar. Selama beberapa bulan, mereka merekam ribuan getaran dari kedalaman 20-50 kilometer di bawah laut. Bahkan temuan ini lebih jauh dari perkiraan sebelumnya.
Menurut data dan citra, gunung api ini terlihat terbentuk di dasar laut dan masih terus bertumbuh. Tak sampai di sana, tim peneliti melakukan pemantauan dan mengumpulkan data awal keberadaannya.
Gunung api bawah laut ini berlokasi 50 kilometer dari garis pantai timur Mayotte. Wilayah tersebut berada di Samuera Hindia antara Madagaskar dan Mozambik. Kenampakan alam ini terwujud hanya dalam waktu enam bulan.
Para peneliti menemukan gunung itu berasal dari ruang magma besar yang berada di mantel di bawah kerak. Berikutnya terdapat pergerakan tektonik untuk memecah batuan yang memungkinkan magma naik.
Peristiwa ini membuat tanggul dan memunculkan getaran. Magma mencapai dasar laut dan menuju dalam air dan mendingin serta mengeras. Akhirnya, gunung terbentuk dengan ketinggian mencapai 820 meter.
Menurut Feuillet, timnya sama sekali tak menyangka akan menemukan gunung api bawah laut. Apalagi bunyi aneh yang tertangkap pada November 2018 tersebut mungkin sudah mengelilingi dunia, namun tidak ada yang bertanya penyebabnya.
Kecurigaan tim pimpinan Feuillet berawal dari suara 'hum' berfrekuensi seragam. Bunyi ini jelas berbeda dengan suara gempa bumi yang punya banyak frekuensi. Suara tersebut tidak bisa dideteksi sebagai p-waves atau s-waves.
Suara gunung api bawah laut terbaru dideteksi enam seismometers di dasar samudra. Alat ini menangkap gempa bumi yang terjadi sangat rapat di lipatan bumi dalam. Gerakan ini menggoyang kamar magma yang uapnya keluar dari lapisan bebatuan di lantai samudra.
Diperkirakan, muntahan gunung api mencapai lima kilometer kubik. Menjadi yang terbesar dalam catatan. Tim peneliti juga menambahkan gunung api bawah laut itu dapat meletus atau membuat gunung api di sekitarnya menjadi aktif.
Simak Video "7 Gunung Api Bawah Laut di Indonesia "
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)