PCR Diwacanakan Jadi Syarat Naik Kereta, Ini Respons KAI

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

PCR Diwacanakan Jadi Syarat Naik Kereta, Ini Respons KAI

CNN Indonesia - detikTravel
Kamis, 28 Okt 2021 10:30 WIB
Pemesanan tiket kereta api (Dok. PT KAI Daop 1 Jakarta).
Ilustrasi kereta api (dok. PT KAI Daop 1 Jakarta).
Jakarta -

Pemerintah melalui Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan membuka kemungkinan PCR sebagai syarat naik kereta api. PT KAI pun siap mengikuti arahan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers, Senin (25/10).

"Secara bertahap penggunaan tes PCR akan juga diterapkan pada transportasi lainnya selama dalam mengantisipasi periode Nataru (Natal dan tahun baru). Mengenai hal ini arahan Presiden agar harga PCR dapat diturunkan menjadi Rp 300.000 dan berlaku selama 3x24 jam untuk perjalanan pesawat," ujar Luhut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini merupakan respons setelah sejumlah masyarakat mengkritik kebijakan wajib PCR bagi penumpang pesawat terbang. Sementara transportasi umum lainnya tidak diwajibkan tes serupa.

Terkait wacana itu, Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Joni Martinus mengatakan pihaknya siap untuk melakukan tes PCR bagi seluruh penumpang, jika pemerintah memberlakukan aturan tersebut.

ADVERTISEMENT

"KAI siap untuk memeriksa segala dokumen yang dipersyaratkan oleh pemerintah kepada pelanggan sebelum diperbolehkan naik kereta api," kata Joni seperti dikutip detikTravel dari CNNIndonesia.com, Rabu (27/10).

Joni pun belum dapat memastikan pengaruh tes PCR terhadap okupansi penumpang kereta api. Sebab KAI mendukung setiap kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah agar dapat menekan angka kasus COVID-19.

Namun demikian, ia menilai semakin rendah harga tes PCR maka akan semakin memudahkan penumpang untuk mengakses layanan kereta api.

Joni menerangkan sepanjang pekan lalu jumlah penumpang telah mencapai 236 ribu orang. Sementara 33 ribu orang memadati angkutan masal berbasis rel ini.

Dua pekan sebelumnya, jumlah penumpang kereta api mencapai 216 ribu orang dengan rata-rata penumpang harian mencapai 30 ribu orang.




(rdy/rdy)

Hide Ads