Mulai tahun 2024, traveler yang liburan ke Roma bisa naik taksi terbang. Ini merupakan proyek antara perusahaan yang mengoperasikan bandara Fiumicino dan perusahan rintisan Jerman.
Dikutip dari CNN Travel oleh detikTravel, Minggu (31/10/20210), sebuah startup bernama Volcopter ingin menjadikan Bandara Fiumicino sebagai situs perintis untuk taksi terbang. Transportasi ini memiliki dua tempat duduk dengan menggunakan tenaga baterai yang sedang dikembangkan.
Infrastruktur ini memungkinkan operasi lepas landas dan mendarat vertikal listrik (eVTOL) di Roma dan area lain di negara tersebut. Ibukota Italia ini menjadi salah satu kota pertama di Eropa yang berkomitmen bangun operasi taksi udara listrik dalam waktu dekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CEO Aeroporti di Roma, Marco Troncone mengatakan, perjalanan dengan satu pesawat yang lepas lepas landas dan mendarat secara vertikal akan memakan waktu sekitar 15 menit. Jika dibandingkan, mobil memakan waktu 45 menit atau lebih. Biaya awal perjalanan akan mencapai 150 euro atau sekitar 2,5 juta. Namun, kemungkinan harga akan turun.
"Koneksinya akan sangat cepat," kata Marco kepada Reuters.
"Ini akan menjadi perjalanan sunyi, tingkat emisi akan menjadi nol," tuturnya.
![]() |
Start up yang didirikan pada tahun 2011 ini berharap mendapat lisensi penerbangan komersial dari European Aviation Safety Agency (EASA) dalam waktu tiga tahun dan kemudian mulai beroperasi.
Roma sendiri dipandang sebagai kota Eropa ketiga yang paling cocok untuk operasional taksi terbang setelah Paris, di mana volcopter berharap memiliki layanan yang beroperasi untuk Olimpiade 2024.
(elk/rdy)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum