Hal senada disampaikan pemilik Hotel Syariah Borobudur Village Inn, Rohmad Hidayad. Alasan membuat hotel syariah karena wisatawan yang datang bersama keluarganya di Candi Borobudur ingin berwisata budaya, wisata sejarah, wisata pendidikan. Untuk itu, penginapan yang dibuatnya mengacu pada hal tersebut agar wisatawan nyaman bersama keluarganya.
"Wisata ke Borobudur itu kan wisata budaya, wisata sejarah, wisata pendidikan. Jadi, kalau bisa segala sesuatunya mengacu kesana, berpedoman kesana. Tidak hanya objeknya saja yang untuk berwisata, termasuk sarana prasarana penunjangnya hotel, penginapan, restoran juga temanya mengacu ke wisata pendidikan, wisata sejarah, wisata budaya," ujar Rohmad saat ditemui di Hotel Syariah Borobudur Village Inn Jalan Medang Kamulan No 01 Kujon Borobudur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya membuat homestay syariah karena saya membayangkan keluarga yang pingin berwisata ke Borobudur bersama putera-puteranya yang masih kecil dalam rangka memberikan wisata sejarah, wisata pendidikan dan wisata budaya kepada putera-puteranya. Saya pingin membantu hal-hal itu supaya ketika mereka mencari penginapan pun mendapat suasana yang mendukung tujuan keluarga," tuturnya.
Pihaknya menceritakan, sebelum membangun ini bermusyawarah dengan keluarga dimana di tempat wisata membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung wisata halal. Konsep halal tersebut antara lain tidak menyediakan alkohol, kemudian makanan lokal yang halal dan khusus untuk keluarga.
"Kita musyawarah dengan keluarga di satu tempat wisata itu sebenarnya membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung untuk wisata halal. Kalau fasilitasnya saya tidak banyak, pertama kami tidak menyediakan minuman yang beralkohol, yang kedua makanannya juga makanan lokal yang halal. Yang paling utama, kami tidak menerima tamu-tamu yang bukan keluarga atau suami istri, tidak kami perbolehkan," tegasnya.
"Kalau itu pengantin baru, meskipun di KTP atau apa (status) belum berubah, biasanya momen pernikahan pasti di foto-foto karena kenangan itu sekali seumur hidup. Jadi biasanya, mereka dengan senang hati menunjukkan foto-foto di HP-nya," kata dia seraya menyebut harga sewa kamar per malam berkisar Rp250.000 sampai Rp350.000.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran dan Kelembagaan Pariwisata, Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Magelang, Gunawan Andi mengatakan, segmen pasar wisatawan tersebut beragam. Keberadaan homestay halal atau syariah yang berada di sekitar Candi Borobudur bisa memperpanjang lama tinggal atau length of stay di Kabupaten Magelang.
"Segmen pasar wisatawan itu sangat beragam. Kalau ada konsep wisata halal atau homestay halal itu kan salah satu pilihan yang mungkin ada beberapa keluarga yang ingin stay di Kabupaten Magelang dengan mencari hal-hal yang sifatnya privasi seperti itu," katanya.
"Itu menjadi salah satu daya dukung juga untuk beberapa wisatawan yang ingin memperpanjang masa tinggal di Kabupaten Magelang. Karena beberapa hal seperti itu terkait dengan keyakinan dan sebagainya mungkin ada segmen-segmen tertentu yang memang mencari seperti itu," kata Andi.
Terkait dengan keberadaan homestay syariah atau halal dengan Borobudur sebagai destinasi super prioritas, kata Andi, menjadi ragam untuk promosi. Hal ini mengingat nantinya akan banyak wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Magelang.
"Justru kalau semakin banyak pilihan. Keberadaan homestay-homestay yang halal, homestay syariah itu menjadi ragam tambahan kami untuk sebagai bahan promosi. Kedepan saya yakin dengan destinasi super prioritas Borobudur itu akan banyak yang datang ke Borobudur dan semakin banyak ragam pilihan akan semakin banyak yang bisa memberikan layanan kepada para wisatawan," pungkasnya.
Simak Video "Video: Wujud Stairlift di Candi Borobudur yang Ramai Disorot"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan