Seorang pendaki wanita jadi tersangka kasus kebakaran hutan di AS. Alasan dia cukup nyeleneh. Dia menyalakan api gara-gara mau merebus air kencing beruang!
Pendaki wanita yang jadi penyebab kebakaran hutan itu diketahui bernama Alexandra Souverneva. Akibat ulahnya, kebakaran hutan dahsyat terjadi di kawasan hutan Shasta County, California, AS pada bulan September silam.
Alexandra saat itu diketahui sedang hiking menuju kawasan Bay Area. Saat lewat di kawasan hutan tersebut, pendaki berusia 30 tahun ini menemukan air kencing beruang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun ingin merebus air kencing itu agar bisa diminum. Dia pun menyalakan api. Tak disangka, api yang dinyalakan Alexandra buat merebus air kencing beruang, malah memicu kebakaran hutan.
Mantan guru Yoga itu pun diseret ke depan pengadilan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya. Dia terancam hukuman sampai maksimal 9 tahun penjara akibat ulah cerobohnya. Hukuman itu bisa diperberat oleh majelis hakim, apabila dia terbukti menyebabkan kebakaran hutan lainnya.
"Kami yakin ada kebakaran hutan lain yang terjadi di wilayah ini yang berhubungan dengan dia. Kami tidak akan segan untuk menuntut siapapun yang dengan sengaja atau dengan ceroboh menyebabkan kebakaran hutan," kata Jaksa Penuntut Umum, Stephanie Bridget seperti dikutip dari CNN.
Namun lewat pengacaranya, Alexandra membela diri dan menyatakan dirinya tidak bersalah. Dia menyatakan aksi itu dilakukan karena situasi sedang darurat.
Alexandra mengungkapkan, usaha merebus air kencing beruang merupakan usaha keduanya demi mendapatkan air yang bisa diminum. Dia sudah berusaha menyaring air kencing beruang itu dengan filter kertas saring, namun gagal.
Alexandra mengklaim, saat itu kondisi tanah terlalu basah untuk api bisa menyala. Namun faktanya, api telah menyebar dan menyebabkan kebakaran hutan di areal seluas 3.470 hektar.
Setelah itu, Alexandra kemudian mengaku terjebak di semak-semak. Dia lalu menelepon tim SAR untuk minta dievakuasi. Dia ditemukan dalam kondisi mengalami dehidrasi.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!