Libur Nataru, Pemerintah Kaji Lagi Syarat Tes PCR-Tambah Masa Karantina

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Libur Nataru, Pemerintah Kaji Lagi Syarat Tes PCR-Tambah Masa Karantina

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Senin, 08 Nov 2021 18:02 WIB
Kedatangan rombongan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Bandara Internasional Soekarno-Hatta jadi sorotan.
Pelaku perjalanan luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Menjelang libur natal dan tahun baru, pemerintah mengkaji lagi syarat tes PCR untuk menghambat mobilitas masyarakat. Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun meminta masyarakat jangan menilai pemerintah tidak konsisten dalam menerapkan aturan.

"Kehati-hatian menghadapi nataru (natal dan tahun baru) kita sedang evaluasi apakah penahanan mobilitas penduduk akan kita terapkan kembali PCR itu sudah kami kaji, jangan pikir ini tidak konsisten tapi kita menghitung pergerakan manusia dan kenaikan kasus ini sekarang mirip science dan art jadi memutuskan ini seperti operasi militer. Jadi jangan ada pikiran kemana-mana ini kok berubah-ubah tidak begitu kita melihat perubahan perilaku daripada COVID-19 ini yang sekarang juga ada indikasi varian delta plus di Malaysia, itu berasal dari Inggris," ujar Luhut.

Masuknya varian baru delta ke Malaysia harus disikapi pemerintah, dan bukan tidak mungkin aturan karantina untuk pelaku perjalanan luar negeri akan kembali berubah dan bertambah menjadi 7 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Strategi kita, taktik kita selalu bermuara pada COVID-19 ini, sekarang sudah ada dari Inggris masuk ke Malaysia varian delta AY 4.2. Ini harus diwaspadai jadi bukan tidak mungkin, kalau ada orang datang dari luar karantinanya bisa naik jadi 7 hari. Jadi jangan dikatakan bolak-balik, tidak sama sekali, kita sangat hati-hati. Kami sangat confident, kami sangat jernih melihat ini. Jangan punya pemikiran pemerintah tidak konsisten, yang tidak konsisten itu penyakitnya, delta varian ini 15 persen lebih ganas dari delta varian sekarang, kalau ada yang mau keluarganya kena silakan leha-leha tapi saya tidak mau, kita akan tegas mengantisipasi perilaku dari COVID-19 ini," ujarnya.

Apalagi saat Presiden Joko Widodo sudah melihat langsung di Eropa bagaimana kasus di sana kembali meningkat akibat varian baru ini.




(ddn/sym)

Hide Ads