Kawasan Borobudur semakin mantap sebagai destinasi prioritas. Kini kawasan Candi Borobudur tampil makin berwarna dengan Borobudur Trail of Civilization.
Borobudur Trail of Civilization (BToC) merupakan perjalanan yang membingkai jejak-jejak budaya dan peradaban manusia dalam produk wisata tematik. Wisatawan akan diajak untuk mendengar, melihat dan merasakan langsung petikan narasi yang terekam dari panel relief Candi Borobudur.
"Selamat atas launching Borobudur Trail of Civilization. Saya senang sekali bisa terlibat meski lewat daring," ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia Angela Tanoesoedibjo, dalam acara Virtual Launching Borobudur Trail of Civilization (BToC), Senin (8/11).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Angela juga berharap pelaksanaan acara ini dapat menghadirkan pola-pola perjalanan atau travel pattern baru di sekitar kawasan Candi Borobudur. Sehingga bisa menjadi daya tarik yang luar biasa dengan pendekatan pariwisata yang inklusif berkualitas dan berkelanjutan.
"Bermacam-macam upaya kami lakukan untuk pengembangan pariwisata kreatif di Indonesia, khususnya di 5 kawasan destinasi super prioritas, salah satunya Borobudur," ucapnya.
![]() |
Dalam rangka pengembangan Borobudur sekaligus upaya untuk mendukung pelestarian Candi Borobudur, Kemenparekraf menghadirkan sebuah pola perjalanan baru bertajuk Borobudur Trail of Civilization yang disusun berdasarkan dinding relief Candi Borobudur.
"Pola perjalanan baru ini bukan hanya jalan-jalan biasa namun menggambarkan kehidupan peradaban masyarkat tanah Jawa sejak zaman hindu-buddha dan dikemas secara menarik," jelasnya.
Wamenparekraf menambahkan bahwa Borobudur Trail of Civilization memiliki unsur 3E (edukasi, experience dan entertainment). Yang membuat BToC semakin kuat karena adanya unsur story telling.
"Kami yakin pola perjalanan baru ini dapat memberikan pengalaman yang baru pada para wisatawan domestik mau paun internasional di sekitar Candi Borobudur yang melibatkan pelaku pariwisata serta masyarakat setempat," tutur Angela.
Harapannya wisatawan bisa menikmati perjalanan di Destinasi super prioritas Borobudur sesuai dengan kearifan lokal. Desa wisata di kawasan Borobudur ingin agar BToC dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang berulang dan yang baru.
"Borobudur Trail of Civilization bisa memperpanjang length of stay dan tingkat pengeluaran dari wisatawan. Kami yakin melalui Borobudur Trail of Civilization akan memberikan manfaat dan multiplier effect bagi para pelaku UMKM sekitar Candi Borobudur.
BToC diharapkan memberikan peluang bagi para pelaku ekonomi kreatif setempat agar dapat bangkit di tengah pandemi. Sehingga turut membantu pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
"Semoga pola perjalanan kreatif ini dapat dikembangkan dan diimplementasikan secara kongkret. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan dapat mendukung upaya kita yang inklusif dan berkelanjutan," tutup Angela.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum