Garuda Indonesia Menolak Bangkrut, Ini Strateginya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Round Up

Garuda Indonesia Menolak Bangkrut, Ini Strateginya

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 09 Nov 2021 05:10 WIB
Infografis Armada Garuda Indonesia menyusut
Foto: Infografis detikcom/Denny
Jakarta -

Maskapai plat merah Garuda Indonesia santer disebut pailit. Menolak gulung tikar, pihak maskapai pun menjabarkan sejumlah strategi untuk bangkit.

Manajemen maskapai penerbangan nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menyebutkan hingga saat ini perusahaan masih melakukan langkah-langkah strategis akselerasi pemulihan kinerja dengan fokus utama perbaikan fundamental kinerja perusahaan. Upaya ini dilakukan dengan melakukan restrukturisasi secara menyeluruh internal perusahaan.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen GIAA yang diwakili Mitra Piranti, VP Corporate Secretary & Investor Relations, menyebutkan, upaya perbaikan ini juga didukung dengan mulai dibukanya sektor pariwisata dalam negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan akan mengoptimalkan kondisi ini secara bertahap dan terukur sejalan dengan perbaikan fundamental kinerja operasi perusahaan.

"Dapat kami pastikan sampai dengan saat ini, kami terus melakukan langkah langkah strategis akselerasi pemulihan kinerja dengan fokus utama perbaikan fundamental kinerja Perseroan yakni penguatan basis performa finansial maupun fokus model bisnis dalam jangka panjang, melalui program restrukturisasi menyeluruh yang saat ini tengah kami rampungkan," tulis Mitra, dikutip Kamis (21/10/2021).

ADVERTISEMENT

Fokus untuk memperbaiki kinerja perusahaan ini juga dilakukan dengan berkomunikasi dengan pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Komunikasi yang dilakukan berkaitan dengan rencana restrukturisasi yang akan dilaksanakan selaras dengan proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang saat ini tengah berjalan.

Sejalan dengan negosiasi dan komunikasi dengan para kreditor juga dilakukan untuk mencapai penyelesaian terbaik dan restrukturisasi yang optimal.

Salah satu upaya restrukturisasi yang dilakukan perusahaan adalah melakukan penyesuaian gaji karyawan 30%-50%. Hal ini sudah mulai dilakukan setelah pandemi Covid-19 terjadi di tahun lalu dan berdampak signifikan pada industri penerbangan.

Kondisi ini menyebabkan penurunan signifikan atas traffic penumpang dan secara langsung mempengaruhi pendapatan perusahaan.

"Kondisi tersebut tentunya mengharuskan perseroan untuk melakukan upaya dan langkah strategis agar tetap dapat bertahan serta sebagai upaya untuk mempercepat pemulihan kinerja," katanya.

"Di mana salah satu langkah yang ditempuh adalah melakukan pemotongan sementara gaji karyawan sebesar 30- 50%, yang pada dasarnya merupakan upaya menjaga keberlangsungan operasional perseroan melalui pengelolaan cost dan cash flow menyesuaikan dengan kondisi dan demand yang ada," terangnya.

Selain itu, perusahaan juga melakukan efisiensi biaya operasional, restrukturisasi biaya sewa pesawat maupun biaya penunjang lainnya.

Sementara itu, dari sisi PKPU, putusan pengadilan akan dilakukan pada Kamis ini, setelah sebelumnya ditunda dari 14 Oktober 2021.

Selanjutnya: Strategi lain Garuda Indonesia

Selain yang telah dijabarkan di laman sebelumnya, pihak Garuda Indonesia juga memiliki strategi pamungkas lain untuk bangkit di masa sulit. Salah satunya dengan meningkatkan konektivitas hingga menjalin kemitraan Codeshare.

"Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia dan Emirates sepakat untuk bekerjasama dalam memperluas jaringan penerbangan kedua maskapai. Kesepakatan tersebut dilaksanakan melalui penandatanganan Memorandum of Understanding oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dan Chief Commercial Officer Emirates, Adnan Kazim pada hari Kamis (4/11) lalu di Dubai," bunyi rilis dari Garuda Indonesia seperti dikutip detikTravel, Selasa (9/11/2021).

Melalui kerja sama tersebut yang diharapkan akan dapat berlaku efektif mulai 2 Januari 2022 mendatang, penumpang Garuda Indonesia akan mendapatkan kemudahan akses ke berbagai destinasi yang dioperasikan oleh Emirates di antaranya Dubai, Bahrain, Moskow, Johannesburg, Kairo, London dan Manchester.

Sementara itu, penumpang Emirates yang akan melaksanakan perjalanan ke Indonesia melalui Jakarta dapat menikmati layanan penerbangan lanjutan ke berbagai destinasi prioritas di Indonesia seperti Denpasar, Surabaya, Makassar, Balikpapan, Manado, Medan, Padang dan Solo.

Adapun kemudahan layanan penerbangan tersebut dapat dinikmati secara end-to end mulai dai pemesanan tiket, hingga kebijakan bagasi (baggage check-through) yang dapat diambil di destinasi akhir.

Lebih lanjut, kedua maskapai juga akan menjajaki peluang kerja sama dalam pengelolaan program frequent flyer yang memungkinkan penumpang untuk mendapatkan dan menukarkan poin yang telah diperoleh ke dalam bentuk tiket penerbangan maupun manfaat ekskusif lainnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyambut baik kerja sama dengan Emirates tersebut. Mengingat kerja sama tersebut akan memperkuat jaringan internasional Garuda Indonesia khususnya di wilayah Timur Tengah, Eropa dan Afika.

"Lebih lanjut, kerja sama ini juga menghadirkan nilai tambah bagi pengguna jasa Emirates dimana melalui jaringan domestik Garuda Indonesia yang luas, para penumpang lanjutan dari Emirates dapat menikmati layanan penerbangan terbaik ke berbagai destinasi prioritas di Indonesia," tutur Irfan.

Sebagai upaya untuk memperkuat jaringan internasional, hingga dengan Oktober 2021, Garuda Indonesia telah memiliki kerja sama codeshare dengan sedikitnya 24 mitra maskapai di seluruh dunia yang menghubungkan para penumpang Garuda Indonesia ke berbagai pilihan destinasi di seluruh dunia.




(rdy/rdy)

Hide Ads