Ada Tren Kenaikan COVID-19, Jakarta dan Bali Masih Aman

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ada Tren Kenaikan COVID-19, Jakarta dan Bali Masih Aman

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 09 Nov 2021 11:35 WIB
Penerapan protokol keseharan di hotel-hotel di Bali
Ilustrasi Bali (dok. ITDC)
Jakarta -

Walau kondisi mulai membaik, Pemerintah melihat adanya tren kenaikan kasus COVID-19 di kota/kabupaten Jawa-Bali. Namun, DKI Jakarta dan Bali masih di level 1.

Pemerintah mewaspadai adanya tren kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi, khususnya di 43 kabupaten/kota dari 128 kabupaten/kota di Jawa-Bali atau 33,6 persen, dalam tujuh hari terakhir.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Senin (8/11/2021) secara virtual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terdapat tren kenaikan kasus di Jawa-Bali, utamanya terjadi pada 43 kabupaten/kota dari 128 kabupaten/kota atau 33,6 persen dalam tujuh hari terakhir ini. Kami akan segera mengumpulkan 43 kabupaten/kota di Jawa-Bali tersebut untuk segera mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan ini," ujar Luhut.

Luhut Binsar Pandjaitan (dok. YouTube Sekretariat Presiden)Luhut Binsar Pandjaitan (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Luhut menegaskan, pemerintah terus mengedepankan kehati-hatian dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini.

ADVERTISEMENT

"Dalam Ratas yang dipimpin Presiden siang ini, beliau menyampaikan bahwa kita harus betul-betul hati-hati dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus harian cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Secara keseluruhan, PPKM yang diterapkan oleh pemerintah terus memberikan dampak positif terhadap pengendalian pandemi COVID-19 di Indonesia.

Kasus konfirmasi di Jawa-Bali tercatat terus mengalami penurunan hingga mencapai 99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli yang lalu.

"Penerapan PPKM yang terus dilakukan dan dievaluasi oleh pemerintah tiap minggunya memberikan dampak yang tetap terkendali dan terus membaik, hal ini dapat terlihat dari situasi pandemi COVID-19 yang terus terjaga pada kondisi yang rendah," ujarnya.

Selain itu lanjut Luhut, terkendalinya pandemi di tanah air juga diindikasikan oleh angka reproduksi efektif (Rt) yang berada di bawah satu.

"Rt Indonesia dan Jawa Bali juga masih berada di bawah 1, mengindikasikan terkendalinya pandemi COVID-19. Rt di Jawa tetap pada angka 0,93 sementara di Bali pada angka 0,97. Jadi Bali juga makin membaik," ujarnya.

Selain itu imbuh Luhut, tingkat kematian akibat COVID-19 juga terus mengalami penurunan.

"Tadi saya dapat laporan juga dari epidemiolog kita bahwa tingkat kematian itu juga sangat turun sehingga jumlah pemakaman itu sudah sama dengan sebelum pandemi. Jadi sebenarnya kalau kita lihat dari semua sisi, rumah sakit juga tempat pemakaman semua menunjukkan angka yang bagus," tutupnya.




(rdy/rdy)

Hide Ads