Mari kita mengenal si pencuri ayam nan menawan dari Flores, si elang putih. Ia juga dikenal sebagai penguasa langit.
Keberadaannya kini lebih diperhatikan masyarakat lokal. Ia bak permata yang perlu dilestarikan agar tetap menjadi penghias langit biru Flores.
"Halo Sobat Hijau, penguasa langit Flores ini sering dituduh "pencuri ayam" oleh warga di Wolojita, Ende. Namun seiring bertambahnya pemahaman masyarakat, pemerintah kecamatan Wolojita membentuk kelompok masyarakat peduli elang flores yang diberi nama "Jatabara"," kata Kementerian LHK dalam Instagram resminya, Minggu (14/11/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nama ini memiliki arti elang berwarna putih, yang mengacu pada warna dominan sayap elang Flores," imbuh mereka.
"Tugas dan fungsi dari pembentukan kelompok ini adalah sebagai wadah belajar, wahana kerja sama, wadah pembinaan, wahana penyadartahuan, pengawetan sumber daya alam (SDA), perlindungan SDA, serta pemanfaatan SDA secara lestari," terang KLHK.
![]() |
Warga Flores yang terus memelihara elang putihnya itu bertujuan agar satwanya ini tak punah. Aneka lembaga bersinergi untuk melindunginya.
"Sebuah langkah maju ini menjadikan pemerintah daerah bersama masyarakat sebagai ujung tombak pelestarian elang Flores di Wolojita. Kesadaran masyarakat terus dibangun untuk melestarikan elang Flores dari kepunahan," kata KLHK.
"Sinergi multipihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, peneliti, pemerhati dan LSM melahirkan dokumen strategi dan rencana aksi konservasi (SRAK) elang Flores. SRAK elang Flores 2019-2029 telah diluncurkan, selanjutnya hal terpenting yang harus mendapat perhatian adalah tahapan implementasi," imbuh mereka.
"Semua pemangku kepentingan yang terlibat harus berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program dan kegiatan yang telah disusun," katanya lagi.
Lebih lanjut, jenis burung endemik di gugusan kepulauan Nusa Tenggara ini dapat dijumpai di hutan dataran rendah hingga hutan pegunungan pada ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut. Elang Flores juga dapat dijumpai pada kawasan ladang masyarakat atau hutan yang berbatasan dengan pemukiman.
"Pakan alaminya berupa mamalia kecil, burung, biawak serta ayam peliharaan yang dibiarkan bebas. Sebagai burung pemangsa (raptor), elang Flores menempati puncak ekosistem sebagai top predator," terang KLHK.
"Keberadaan elang putih sangat penting bagi keseimbangan rantai makanan dan ekosistem. Selain itu kehadirannya juga dapat dijadikan bio-indikator bagi kondisi suatu bentangan alam," pungkas mereka.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol