Labuan Bajo -
Pulau Rinca kembali terbakar pada hari Selasa kemarin. Berikut fakta soal kebakaran terkini di pulau yang jadi salah satu habitat komodo itu.
Pada hari Selasa dua hari yang lalu (2/11), Pulau Rinca kembali diterpa kebakaran. Adapun kabar soal musibah itu baru muncul ke permukaan hari Rabu kemarin (3/11).
Kabar itu dituturkan oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Lukita Awang hari ini. Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada hari Selasa pukul 15.00 WITa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rinca bagian ujung utara/barat (yang terbakar)," kata Lukita Awang.
Ditambahkan oleh Awang, kondisi komodo di sana juga disebutnya baik-baik saja. "Komodo aman," katanya seperti dikutip detikTravel dari Antara.
 Tangkapan layar kondisi kebakaran di Pulau Rinca di akun sosial instagram @labuanbajo_info (ANTARA/Fransiska Mariana Nuka) |
Terkait kebakaran yang ada di Pulau Rinca, Kepala BPBD NTT Ismail Surdi menuturkan kalau kebakaran telah berhasil dipadamkan. Diperkirakan, kebakaran terjadi di kawasan Loh Serai yang merupakan savana.
"Apinya sudah padam oleh tim bersama masyarakat setempat," kata Kepala BPBD NTT, Ismail Surdi saat dimintai konfirmasi detikcom.
Sedangkan menurut penuturan Bupati Manggarai Barat Edi Endi, ia mengatakan bahwa peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 15.25 WITA di Pulau Rinca, Desa Pasir Panjang. Namun komodo dalam kondisi aman.
"Kurang lebih, (dalam) kasat mata ada 10 hektar yang terbakar. Komodo dalam kondisi aman," kepada detikcom dalam sambungan telepon
Api dipadamkan mulai pukul empat sore hingga setengah tujuh malam. Ada beberapa titik api yang berhasil dipadamkan. "Masih ada beberapa titik api yang menyala, jadi praktisnya tadi baru tuntas tadi siang," katanya hari Selasa kemarin
Selanjutnya: Dugaan sementara penyebab kebakaran
Dari siaran pers yang disampaikan Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina, informasi mengenai kebakaran pertama kali dilaporkan pada pukul 15.25 WITa, Selasa (2/11) oleh Rijal Mewar (Kepala Resort Gili Lawa) kepada Kepala Balai Taman Nasional Komodo.
Tim patroli Resort Gili Lawa mengatakan, belum menemukan adanya tanda-tanda kebakaran yang disebabkan oleh manusia. Penyebab kemunculan api masih dalam penyelidikan, tapi kuat dugaan disebabkan karena cuaca yang sangat kering dan panas.
Area kebakaran kian meluas dengan kuatnya angin pada lembah tersebut. Fokus jagawana saat ini adalah berusaha memadamkan api dan mencegah meluasnya wilayah area yang terbakar di Pulau Rinca.
Rijal dan tim segera mengkordinasikan upaya pemadaman kebakaran hutan dengan satuan polisi kehutanan dan petugas pengamanan hutan Balai Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo.
Bukan di Zona wisata
Adapun menurut Shana, kebakaran terjadi si sisi Barat Pulau Rinca dan bukan di zona wisata. Traveler pun tak usah khawatir.
"Ini bukan di lokasi wisata komodo," ujar Dirut Badan Pelaksana Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Shana Fatina, kepada detikTravel.
 Direktur Utama Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo (BOPLBF) Shana Fatina (Bonauli/detikcom) |
Bicara kebakaran, Shana menyebut kalau ini bukan yang pertama terjadi di Pulau Rinca dan Taman Nasional Komodo. BPOLBF berharap agar ada alokasi dana masa depan untuk antisipasi kebakaran hutan.
"Intinya kita mesti meningkatkan alokasi anggaran untuk antisipasi penanganan kebakaran, khususnya di musim kemarau. Ini bisa di anggaran BTNK atau di anggaran pasukan safety security," tuturnya.
Tim patroli masih terus mengkaji penyebab kebakaran savana di Loh Serai Taman Nasional Komodo dan akan memperkirakan luas wilayah terbakar menggunakan bantuan unmanned aerial vehicle (UAV) serta digitalisasi peta untuk memperoleh data yang lebih akurat. Ekosistem savana merupakan salah satu ekosistem yang sangat rentan terhadap bencana kebakaran hutan.
Simak Video "Video: Wisatawan Tertahan di Bandara Komodo Imbas Erupsi Lewotobi"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol