Festival Danau Tempe resmi dibuka oleh Pemerintah Kabupaten Wajo. Berlokasi di Desa Assorajang, Kecamatan Tana Sitolo berbagai macam lomba digelar.
Berbagai macam lomba yang digelar sarat akan kearifan lokal. Penyelenggara berharap Festival Danau Tempe ini mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan masuk sebagai event kalender pariwisata nasional.
Kepala Disporapar Wajo, Dahniar Gaffar, dalam laporannya menyampaikan bahwa Festival Danau Tempe ini merupakan agenda tahunan yang digelar dan dirangkaikan dalam acara pesta ritual nelayan Maccera Tappareng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan Festival Danau Tempe untuk menjadikan festival ini sebagai salah satu kegiatan berskala nasional. Diharapkan mendapatkan dukungan penuh dari Kemenparekraf dengan masuk sebagai event kalender pariwisata nasional," terang Dahniar Gaffar, Kadisporapar kepada wartawan, Minggu (28/11/21).
Menurutnya, Festival Danau Tempe ini juga disebut sebagai sarana promosi dan perkenalan kepada dunia luar tentang budaya Wajo yang unik, variatif, serta memiliki nilai kultur tersendiri.
![]() |
Rangkaian Festival Danau Tempe sudah dimulai sejak Sabtu (27/11) dengan kegiatan lomba memancing. Tahun ini tema "Bangkitkan Pariwisata Wajo dengan Semangat Yassiwajori" diimplementasikan dengan memancing, perahu hias, perahu dayung, dan kuliner.
Ada juga peragaan busana atau fashion show dari Ana'dara Kallolona Wajo dengan memperagakan kostum sutra hasil dari salah satu desainer terkenal.
Bupati Wajo, Amran Mahmud, menyerukan agar sektor pariwisata di Kabupaten Wajo bangkit usai terpuruk akibat pandemi COVID-19 dalam dua terakhir. Bangkitnya sektor pariwisata diharapkan ikut memacu pertumbuhan ekonomi.
"Mari kita bangkitkan kembali kepariwisataan, mari kita bangun potensi kepariwisataan. Insya Allah kita akan upayakan melaksanakan berbagai event pariwisata untuk membangkitkan kembali ekonomi," kata Amran Mahmud.
Amran Mahmud mengatakan, semua objek wisata di Bumi Lamaddukelleng, baik itu Danau Tempe, Situs Tosora, Rumah Adat Atakkae, dan beberapa objek wisata lainnya akan dibenahi secara bertahap sehingga semua bisa berkembang.
"Insya Allah kalau pariwisata maju, maka ekonomi akan bergerak," tutur Amran Mahmud.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum