Varian Omicron, Kemenparekraf Godok Aturan untuk Wisman Liburan ke Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Varian Omicron, Kemenparekraf Godok Aturan untuk Wisman Liburan ke Bali

Putu Intan - detikTravel
Senin, 29 Nov 2021 14:27 WIB
Turis China yang datang ke Bali
Ilustrasi turis di Bali. (Thinkstock)
Jakarta -

Pemerintah tak mau gegabah dalam menerima kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali. Apalagi dengan munculnya varian Corona Omicron, berbagai kebijakan dikaji ulang.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyampaikan pemerintah sangat berhati-hati dengan kemunculan Omicron. Selain menutup pintu untuk turis asal Afrika Selatan, rencananya juga akan ada pengurangan daftar negara yang boleh masuk Indonesia.

"Untuk menghindari lonjakan kasus baru maka pemerintah melakukan beberapa kebijakan, salah satunya pembaruan daftar negara. Evaluasi pembukaan untuk wisatawan mancanegara akan dikoordinasikan dengan Kemenko Marves dan Kemenlu," katanya dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf pada Senin (29/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait hal ini, Sandiaga juga menyinggung soal pembukaan kedatangan internasional di Bali. Sandiaga mengatakan, maskapai Garuda Indonesia mulanya berencana membuka penerbangan langsung dari Haneda, Tokyo untuk membawa turis Jepang.

Tapi rencana ini akan didiskusikan kembali. Sandiaga bersama sejumlah kementerian akan menetapkan aturan baru terkait visa dan karantina.

ADVERTISEMENT

"Terkait pembukaan pintu perbatasan di Bali walaupun sudah ada berita baik yaitu Garuda akan melakukan penerbangan langsung dari Haneda, Tokyo ke Bali dengan beberapa wisatawan dengan direct flight namun dikarenakan adanya varian baru dan masih kita terus finalkan mengenai persyaratan karantina, visa. Ini menjadi tugas dan fokus seiring dengan Indonesia menjadi tuan rumah G-20," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa virus Corona varian Omicron yang berasal dari Afrika Selatan membuat sejumlah negara melarang penerbangan dari negara itu. Varian ini dinilai lebih cepat menyebar dibandingkan varian Delta namun dampaknya bagi kesehatan belum dapat dipastikan para ilmuwan.




(pin/fem)

Hide Ads