Solo bukanlah Solo tanpa Taman Sriwedari. Agaknya pernyataan itu tak berlebihan karena Taman Sriwedari selama ratusan tahun sudah menjadi pusat hiburan masyarakat Solo dan turis dari luar kota.
Taman hiburan ini juga berperan dalam penyebaran seni dan budaya Solo kepada anak-anak muda. Banyak pula orang-orang yang menggantungkan hidup dengan bekerja di tempat ini.
Tetapi sengketa lahan yang tak berkesudahan membuat kegiatan di Taman Sriwedari terganggu. Saking runyamnya masalah ini, pemerintah pusat diminta turun tangan membantu menyelesaikan masalah.
Untuk lebih mengenal tentang Taman Sriwedari, simak 5 faktanya berikut ini:
1. Dibangun pada 1887
Taman Sriwedari dibangun pada tahun 1887 oleh Pakubuwono X. Dikutip dari situs Badan Otorita Borobudur, taman ini mulanya dibangun sebagai sarana rekreasi dan peristirahatan keluarga kerajaan.
Taman ini dibangun terinspirasi dari keberadaan taman di surga. Taman Sriwedari sendiri diresmikan pada 1 Januari 1902.
2. Pusat hiburan rakyat
Taman Sriwedari kemudian berkembang menjadi pusat hiburan rakyat. Di sana berlangsung berbagai pertunjukan kesenian, hiburan, dan pasar malam.
Taman yang mulanya sederhana juga semakin maju dengan dibangunnya berbagai gedung. Beberapa di antaranya adalah Museum Radya Pustaka, Gedung Wayang Orang, Gedung Kesenian Surakarta, Kolam Segaran, dan Taman Hiburan Rakyat (THR).
3. Pernah menjadi tempat pelaksanaan PON I tahun 1948
Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama kali dilaksanakan pada 9 September 1948. Kala itu, Surakarta atau Solo menjadi tuan rumah.
Terpilihnya Solo sebagai tuan rumah juga tak terlepas dari Sriwedari. Salah satu alasannya karena ada Stasion Sriwedari yang dilengkapi kolam renang.
Artikel ini berlanjut di halaman berikutnya
(pin/ddn)