Masyarakat yang tinggal di sekitar Pantai Lovina akrab dengan lumba-lumba. Beberapa kali mereka bahkan merasakan kebaikan mamalia tersebut.
Salah satu penyedia jasa tur melihat lumba-lumba di Pantai Lovina, Komang Rediasa menceritakan kedekatannya dengan para lumba-lumba. Sejak kecil, ia sudah tahu bahwa lumba-lumba hidup tak jauh dari rumahnya.
Lalu selama tujuh tahun menjalankan tur itu, Komang semakin mengenal lumba-lumba. Menurutnya lumba-lumba merupakan sosok yang baik hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya melihat lumba-lumba itu diciptakan untuk menjadi mamalia yang bisa mengerti, jinak, dan suka menolong," kata dia.
"Pengalaman saya dulu pernah, kejadian mesin kapal mati di tengah laut. Jadi saya harus mendayung. Saat itu diikuti sama lumba-lumba. Jadi dipandu, dikelilingi begitu," dia mengisahkan.
Kala itu lumba-lumba sungguh menolong dirinya menemukan jalan dan menemaninya selagi mendayung. "Lumba-lumba sudah seperti teman," katanya.
Lumba-lumba di Pantai Lovina terbilang aktif menampakkan diri. Setiap hari, ada pergerakan lumba-lumba di sana. Jenisnya ada dua yaitu lumba-lumba hidung botol dan lumba-lumba gelatik.
Masyarakat di sana tahu bahwa mereka harus hidup secara harmonis dengan lumba-lumba ini. Penangkapan lumba-lumba dilarang dan mamalia itu dibiarkan saja hidup dengan natural.
detikcom dalam Ekspedisi 3.000 Kilometer bersama Wuling sempat menyaksikan langsung kemunculan lumba-lumba di Pantai Lovina. Mereka bergerak dalam kelompok dan sesekali meloncat.
Untuk melihat lumba-lumba di Pantai Lovina, traveler harus datang di pagi hari. Tur melihat lumba-lumba ini hanya dilakukan dua kali sehari yakni setiap pukul 06.00 WITA dan dan 98.00 WITA.
Biayanya adalah Rp 100 ribu per orang. Untuk durasinya, sekitar satu jam.
Setelah melihat lumba-lumba, traveler juga akan diajak melihat terumbu karang dari atas kapal. Karena air lautnya cukup jernih, selain terumbu karang yang cantik, traveler juga dapat melihat ikan-ikan yang berenang di sana.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol