Menanti Lompatan Wisata Lombok Setelah Bangkit dari Mati Suri

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menanti Lompatan Wisata Lombok Setelah Bangkit dari Mati Suri

Lucas Aditya - detikTravel
Rabu, 01 Des 2021 19:23 WIB
Indonesia terus promosikan MotoGP Mandalika 2021. Penyelenggaraan acara itu diharapkan dapat promosikan Indonesia khususnya NTB di kancah internasional.
Pantai Kuta Mandalika (Dikhy Sasra/detikcom)
Lombok -

Lombok mulai ramai lagi. Setelah dua tahun pariwisata di Pulau Seribu Masjid itu tiarap karena pandemi virus Corona.

Sama seperti daerah tujuan wisata lainnya, Lombok juga sepi karena tak ada kunjungan karena wabah Covid-19. Syarat perjalanan yang masih harus menyertakan hasil tes swab PCR juga menjadi pemicunya.

Lombok dicanangkan menjadi destinasi super prioritas oleh Presiden RI, Joko Widodo. Bersama Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Candi Borobudur (Jawa Tengah), Danau Toba (Sumatera Utara), dan Likupang (Sulawesi Utara), Lombok dirancang untuk menjadi 'Bali Baru'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kasus COVID-19 bisa terkendali, Lombok pun mulai ramai lagi. Seri pamungkas World Superbike 2021 di Sirkuit Mandalika, yang menginisiasi kebangkitan pariwisata Lombok.

Hotel-hotel di sekitar Kuta Mandalika ludes terjual selama gelaran WSBK pada 19-21 November 2021. Bar-bar dan tempat makan juga tak ketinggalan memanen rupiah.

ADVERTISEMENT

"Alhamdulillah ada peningkatan pendapatan. Sejak bulan 11 ini sudah mulai ramai lagi. Selain ada WSBK, dengan peraturan naik pesawat cuma antigen juga membuat pelancong mulai ramai," kata Azmi, salah satu pengemudi taksi di Bandara Zainuddin Abdul Madjid, Lombok, Nusa Tenggara Barat dalam perbincangan dengan detikTravel.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin berolahraga pagi bersama istrinya, Wuri Estu, di Pantai Kuta MandalikaWakil Presiden Ma'ruf Amin berolahraga pagi bersama istrinya, Wuri Estu, di Pantai Kuta Mandalika (Dwi Andayani/detikcom)

Pernyataan Azmi itu juga diamini oleh salah satu pedagang di bazar Kuta Mandalika. Kawasan kuliner dan souvenir di dekat pantai Kuta Mandalika itu sampai kewalahan.

"Ini mulai bangkit. Semua yang mencari nafkah di pariwisata kesulitan. Kalau yang bertani, nelayan, pedagang seperti biasa saja," kata pedagang itu.

"Baru bulan 11 ini mulai ramai lagi. Syarat perjalanan yang sudah cuma antigen juga membuat Lombok ramai lagi. Kalau sekarang ini, saat WSBK ini, saya sampai kewalahan," kata dia menambahkan.

Hari berganti malam, lampu-lampu bar mulai dinyalakan. detikTravel sempat menjajal salah satu bar di Kuta Mandalika, Surfer Bar namanya. Sesuai namanya, bar ini ada di tepi Pantai Kuta Mandalika.

Fisik bar ini bukan yang fancy, kalau di Yogyakarta lebih seperti tempat minum kopi. Bangunan sederhana, dengan kursi kayu dan meja bar di dalamnya. Tak lupa, ada juga disk jockey yang memutar musik untuk mengiringi tamu yang sedang bercengkerama.

Tamu mancanegara dan dan turis lokal berbaur dalam alunan musik, menikmati malam. Saat itu, detikTravel berkunjung malam Sabtu, di hari Jumat (19/11).

Bandara LombokBandara Lombok (Harianto Nukman/detikcom)

"Karena situasi Covid-19, bar di sini buka bergiliran. Jumat, di sini yang buka. Suasananya seperti ini. Lumayan bisa untuk melepas penat di Lombok," kata Mirza, salah satu pengunjung yang berbincang dengan detikTravel.

Catatan untuk Lombok yang Jadi Destinasi Super Prioritas

Sebagai salah satu destinasi super prioritas, Lombok masih harus melakukan beberapa pembenahan menurut pengamatan detikTravel, baik infrastruktur maupun sumber daya manusia.

Michael van der Mark, Pebalap WSBK Keturunan Indonesia Raih Podium di MandalikaMichael van der Mark, pebalap WSBK keturunan Indonesia raih podium di Mandalika (Dok. BMW Group)

WSBK Mandalika memang sudah menjadi pemantik kebangkitan pariwisata Lombok. Tapi, ada satu keluhan dari pelakunya.

Azmi salah satunya. Dia menyebutkan ada banyak mobil sewaan dari luar Lombok yang mengurangi rezeki penduduk asli.

"Kami di sini cuma punya mobil seperti ini, masih jarang mempunyai mobil mewah seperti yang diminta (Alphard). Tadi, kami (taksi bandara) harus menunggu agak lama untuk mendapat penumpang. Karena biasanya tamu (WSBK) sudah ada yang menjemput," kata Azmi berkeluh kesah.

Hambatan lain untuk Lombok, infrastruktur hotel yang masih belum 100 persen. Salah satu hotel yang diinapi oleh detikTravel, masih belum ada beberapa detail yang tak rapi. Pendingin udara, yang seharusnya sentral, masih menggunakan AC split.

Di kamar mandi, masih ada paku yang tertinggal di bawah shower. Aroma cat yang cukup kuat juga tercium di ruangan.

Selain itu, jumlahnya juga masih kurang di Kuta Mandalika. Beberapa rekan pewarta bahkan sampai harus menginap di hotel di Mataram, ibu kota Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dari sisi SDM, detikTravel melihat masih ada kendala dengan bahasa asing. Resepsionis tempat detikTravel menginap terjadi kesalahpahaman dengan tamu asing, salah satu kru tim WSBK. Sehingga, permintaan dari tamu asing itu harus diulang beberapa kali.

Infrastruktur lain yang masih kurang adalah penerangan di sekitar Kuta Mandalika. Jalan menjadi sangat gelap saat malam. detikTravel berjalan sekitar 500 meter dari hotel, kiri kanan jalan masih tanpa lampu.

Gawean besar sudah menunggu Lombok dan Kuta Mandalika. MotoGP 2022 akan berlangsung pada Maret 2022, sebelumnya ada tes pramusim lebih dulu pada Februari. Untuk menyukseskan acara itu, Lombok dan Mandalika harus berbenah.


Hide Ads