Solusi dari Amphuri
Firman pun mengungkapkan bahwa Amphuri menyadari karantina adalah hal wajib demi melindungi warga. Namun, perjalanan ibadah umroh adalah perjalanan yang dimonitoring ketat sebelum keberangkatan oleh pemerintah.
Selain itu, monitoring ketat dilakukan selama perjalanan, seperti dalam pesawat akan diisi oleh jemaah umroh nantinya. Kemudian, monitoring ketat dalam pelaksanaan ibadah di Tanah Suci, mulai karantina, kegiatan ibadah yang terjadwal, bahkan pulang membawa PCR negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan pada saat pulang ke tanah air kita berharap pemerintah memberi kekhususan pada bagian monitoringnya setelah kontrol yang ketat tadi. Jamaah tetap melakukan karantina, namun dilakukan secara mandiri hingga mereka tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar hotel," kata dia.
"Juga mereka yang umrah pasti diketahui oleh tetangga atau lingkungan sekitarnya, dan ketika mereka pulang ke tanah air bisa karantina di rumah masing-masing dengan diawasi secara ketat oleh pemerintah. Bisa melalui aplikasi atau memastikan para tetangganya, jamaah tersebut karantina ketat di rumahnya. Sehingga, kita bisa sama-sama memberikan solusi kepada masyarakat yang sekian lama menunggu hilang kesempatan karena tidak mampu membayar biaya tambahan," kata Firman.
Opsi lain juga ditawarkan oleh Firman kepada pemerintah dengan harapan berpihak kepada para jemaah umroh.
"Karena para jamaah ke Tanah Suci dengan biaya sendiri tentu ketika mereka ibadah mereka menjadi bagian duta bangsa. Juga dia pasti tidak hanya mendoakan diri dan keluarga saja, pasti dia mendoakan bangsanya juga. Dan kita apresiasi, mungkin dengan karantina dengan biaya pemerintah dan fasilitas pemerintah," kata Firman.
Bagaimana menurut traveler?
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!