Libur Nataru, Destinasi Wisata di Jateng Hanya Tampung 25% Pengunjung

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Libur Nataru, Destinasi Wisata di Jateng Hanya Tampung 25% Pengunjung

Angling Adhitya Purbaya - detikTravel
Sabtu, 04 Des 2021 10:30 WIB
Seorang tukang becak menanti penumpang di kawasan wisata Cagar Budaya Kota Lama, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/7/2021). Pemerintah berencana menerapkan PPKM Darurat pada 3 - 20 Juli mendatang di 48 Kabupaten/Kota berstatus pandemi level 4 dan 74 Kabupaten/Kota berstatus pandemi level 3 di Pulau Jawa dan Bali, dengan sejumlah aturan pengetatan aktivitas masyarakat di tempat publik guna menurunkan penambahan kasus aktif COVID-19. ANTARA FOTO/Aji Styawan/aww.
Ilustrasi wisata Semarang (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Semarang -

Tempat wisata di Jawa Tengah akan dibatasi jumlah pengunjungnya sebanyak 25 persen saat libur Natal dan Tahun Baru. Tim senyap untuk pemantauan juga disiapkan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jawa Tengah.

Kepala Disporapar Jateng, Sinoeng Nugroho mengatakan saat Nataru akan diberlakukan PPKM level 3 di seluruh daerah. Ia berharap pengelola wisata dan wisatawan turut andil mengantisipasi adanya kerumunan dan penyebaran COVID-19 termasuk varian baru Omicron. Selain prokes, ia juga menegaskan penggunaan aplikasi pedulilindungi harus diterapkan.

"Kalau bisa kami usulkan destinasi wisata yang meski riilnya di daerah level 1 dan 2 bisa dilakukan pembatasan dengan kapasitas maksimal 25 persen dan durasi waktu buka sekitar jam 16.00. Kalau disetujui bisa sedikit kelulasaan tapi dengan pembatasan ketat," kata Sinoeng di kantornya, Jumat (3/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edukasi dan sosialisasi, lanjut Sinoeng, terus dilakukan. Sedangkan nantinya pada penerapan aturan PPKM level 3 akan ada tim senyap yang memantau. Akan ada teguran bagi destinasi yang lengah atau melanggar prokes.

"Akan pantau secara langsung dengan tim senyap. Jadi kita tidak akan langsung secara formil datang. Sambil lalu saja dua tiga orang. Hanya sampling yang memiliki potensi. Kalau di lapangan ada yang melanggar nanti sarankan hentikan dan atur yang di dalam secara bertahap. Kalau tidak bisa dihentikan sementara ya direkomendasikan ditutup," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia berharap seluruh pihak baik pengelola dan wisatawan bisa bekerjasama. Sehingga menurut Sinoeng memasuki tahun 2022 sektor wisata bisa bertahan.

"Libur Nataru kami minta untuk diperketat, sehingga pada tahun baru 2022 bisa stabil dan survive, " katanya.




(sym/sym)

Hide Ads