Pariwisata merupakan sektor ekonomi yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19 sejak tahun 2020. Saat ini keadaan mulai membaik akibat berbagai kebijakan pemerintah seperti PPKM dan program vaksinasi dan dukungan dari seluruh masyarakat.
Pariwisata Indonesia kini mulai bangkit, pemerintah bersama berbagai pemangku kepentingan siap memutar kembali roda industri pariwisata yang sempat lama berhenti.
Organisasi Masata (Masyarakat Sadar Wisata) siap ambil bagian dalam membangkitkan kembali pariwisata Indonesia. Sebagai organisasi pelaku, pemerhati dan pencinta pariwisata Indonesia yang berkompeten dalam mendukung pariwisata berkelanjutan di Indonesia, Masata mengadakan Musyawarah Nasional I pada tanggal 28 November - 1 Desember 2021 lalu di Candi Bentar Ballroom, Putri Duyung Resort, Taman Impian Jaya Ancol seperti dikutip detikTravel dari siaran persnya, Sabtu (4/12/2021).
Munas I Masata itu dibuka secara resmi oleh Titik Lestari selaku Direktur Standarisasi Kompetensi Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Munas I Masata ini dihadiri oleh 59 peserta dari 19 Dewan Pengurus Daerah dan anggota Dewan Pengurus Pusat Masata. Munas I Masata akan menetapkan program kerja baru dan pengurus baru periode 2021 - 2023.
Ketua Panitia Munas I Masata Jeffrey Rantung menjelaskan, bahwa persiapan dari organizing committee relatif sangat singkat. Mengingat rencananya Munas 1 diadakan di Bali hingga akhirnya dipindah ke Jakarta. Tema yang diusung tahun ini adalah "Solid Kolaboratif, dan Maju Bersama."
"Tema ini artinya setelah munas ini kami berharap Masata organisasi semakin solid secara internal dalam mengurus organisasi ini, semakin kolaboratif dalam bekerjasama dengan pihak eksternal termasuk bersama pemerintah. Dan maju bersama berarti apa yang organisasi lakukan ini adalah untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi-pribadi," tutur Jeffrey.
Ketua Umum Masata Panca Rudolf Sarungu menjelaskan, selama 1,5 tahun ini Masata menjadi organisasi pariwisata yang penting di masyarakat. Diketahui, Masata memiliki anggota dari 150 kabupaten kota dari seluruh Indonesia.
"Program-program kami menjangkau pemberdayaan masyarakat, pendampingan desa wisata dan umkm. Masata adalah jawaban dari kebutuhan organisasi pariwisata di daerah, karena kami adalah organisasi pelaku, pemerhati dan pecinta pariwisata sehingga mencapai anggota dari akar rumput yang tanpa perhitungan membangun pariwisata di daerahnya," ujar Panca.
Selanjutnya: Kata Kemenparekraf
(rdy/ddn)