Jangan bayangkan Nglanggeran hijau sejak dulu. Sugeng menjelaskan bahwa semua itu diawali keresahan warga karena gunung batu yang gundul dan gersang. Warga secara kompak menanam pohon-pohon di antara bongkahan-bongkahan batu pencakar langit itu pada tahun 1999.
Dengan berbagai kegiatan aktif dilakukan oleh kelompok pemuda dan masyarakat, selanjutnya pemerintah Desa Nglanggeran mempercayakan pengelolaan lahan seluas 48 hektare untuk dikelola pemuda Karang Taruna Bukit Putra Mandiri. Itu tertuang dalam SK Kepala Desa Nglanggeran No.05/KPTS/1999 tertanggal Desa 12 Mei 1999.
Delapan tahun berselang, barulah muncul ide untuk mengembangkan kawasan Gunung Api Purba menjadi kawasan ekowisata oleh Kelompok Pemuda Karang Taruna Desa Nglanggeran. Itu seiring dengan semakin hijaunya kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua, mendapatkan kepercayaan karena yang menggerakkan teman-teman pemuda sehingga harus membuktikan meyakinkan dulu kalau kita bisa. Ketiga tantangannya mengenalkan desa yang berada di daerah konotasinya kering, tandus, dan tidak ada daya tarik wisatanya," kata Sugeng.
Seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai percaya dan mendukung pihaknya untuk mengembangkan Desa Wisata. Bahkan, berujung sampai hari ini hingga meraih Best Tourism Village 2021 dari UNWTO.
"Dulu orang menyebut Nglanggeran saja susah, nulis sering salah. Itu menjadi tantangan kami untuk mem-branding dan itu perlu proses. Tidak hitungan bulan tahun tapi cukup lama. Tapi dengan menikmati proses dan berkolaborasi, belajar inshaallah kita bisa sampai di titik ini," ujarnya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi penghargaan yang diraih oleh Desa Wisata Nglanggeran. Ia mengatakan Desa Wisata Nglanggeran merupakan salah satu destinasi kelas dunia.
![]() |
"Masyarakat manunggal dengan pemerintah daerah, pengelola, serta masyarakat yang mendorong pariwisata sebagai salah satu penggerak pembangunan desa. Ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam rangka memaksimalkan kontribusi desa wisata, lapangan kerja, dan mengurangi kesenjangan di pedesaan," kata Sandiaga dalam keterangannya, seperti dikutip detikcom, Minggu (5/12/2021).
Sandiaga mengungkapkan, penghargaan terhadap Desa Wisata Nglanggeran diharapkan menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terlebih, sebelumnya Desa Wisata Nglanggeran telah ditetapkan Menparekraf sebagai desa wisata mandiri inspiratif.
"Prestasi ini jadi angin segar di tengah hiruk-pikuk pandemi dan tantangan ekonomi serta penciptaan lapangan kerja hampir dua tahun belakangan," katanya.
Simak Video "Video: Mendes Yandri Optimistis Desa Wisata Ramai Pengunjung saat Libur Lebaran"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol