Permukiman di lereng Semeru 'terendam' abu vulkanik dan pasir erupsi Semeru terjadi sejak kemarin. Sejauh ini dua korban sudah teridentifikasi.
Pagi ini, warga Dusun Renteng, Desa Sumber Wuluh, Candi Puro berdatangan melihat lokasi rumah mereka.
Dari pantauan detikcom, sekitar pukul 06.00 WIB ratusan warga sekitar mulai mendekati rumah mereka yang terendam erupsi. Selain melihat keadaan rumah, warga mendatangi lokasi untuk mencari keberadaan kerabat mereka yang hingga kini belum ditemukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi, material batu dan pasir masih terasa hangat. Bahkan kepulan asap akibat panas masih terlihat jelas.
Salah satu warga bernama Tumian warga Sumber Wuluh Tengah mengaku kedatangannya ke lokasi belasan rumah terendam di Kampung Renteng ialah untuk mencari keluarganya yang hilang.
![]() |
"Kedatangan saya kesini untuk mencari adik kandung saya bernama Besut atau Solikan, lalu keponakan saya yang bernama Randy," kata Tumian kepada detikcom, Minggu (5/11/2021).
Menurut Tumian, kedua kerabatnya tersebut menjadi korban saat awan panas Gunung Semeru berguguran ke bawah. Hingga saat ini kedua kerabatnya masih belum ditemukan.
"Kira-kita lokasinya di sini. Dia itu kerjaan mencari rumput," ungkap Tumian sambil menunjuk lokasi yang kerabatnya tersebut biasa melakukan aktivitas.
Sedangkan keponakannya Randy yang juga hilang, kata Tumian, saat itu Randy akan mencari ayahnya yang dan akan memberikan senter. Sebab saat itu kondisi gelap.
"Nah, ayahnya pulang, Randy nggak ada pulang sampai sekarang. Mungkin hilang, kan di sini ada orang lima, satu keluarga juga nggak ada," tandas Tumian.
Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari mengungkapkan bahwa terdapat 13 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru Lumajang, Jawa Timur. Dari 13 korban tersebyt sudah ada dua orang gyanng teridentifikasi.
Dua korban tersebut adalah Poniyim, 50 tahun, dari Curah kobokan Desa Sapiturang Kecamatan Pronojiwo dan Pawon Riyono. Selanjutnya 11 korban lain masih dalam proses identifikasi jenazah oleh Banda Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.
(bnl/bnl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol