Getaran akibat Gunung Semeru yang menyemburkan awan panas terekam di pos pantau Gunung Bromo, Probolinggo. Aktivitas Gunung Bromo stabil.
Getaran akibat Gunung Semeru yang erupsi itu mencapai amplitudo 24 mili meter selma hampir 1 jam, mulai 14.10 WIB sampai 16.09 WIB.
Ketinggian awan panas guguran Gunung Semeru mencapai 11 kilometer pada pukul 15:00 WIB. Debu vulkanik mengarah ke Kabupaten Malang dan merusak sejumlah atap rumah warga di lereng Semeru dan fasilitas umum di wilayah Lumajang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erupsi itu menyebabkan dua kabupaten di Jawa Timur, Lumajang dan Malang, hujan abu. Bahkan, warga di Lumajang ketiban hujan kerikil dan lumpur.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menghimpun catatan guguran lava pijar yang diamati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dari pusat guguran. Pusat guguran sendiri berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah.
Meski gempa letusan Gunung Semeru terekam sampai di Pos PVMBG Cemoro Lawang, tetapi tidak mempengaruhi aktivitas Gunung Bromo. Data dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Dan Bencana Geologi (PVMBG) pos pantau di Gunung Bromo, seismograph gempa menerus dengan amplitudo 0,5 sampai 1 milimeter.
Ketua Pos Pengamatan Gunung Bromo Wahyu Andrian Kusuma mengatakan meski Gunung Semeru Erupsi, namun kondisi dan aktivitas Gunung Bromo masih stabil dan aman untuk dikunjungi.
"Aktivitas Gunung Bromo stabil dan aman dikunjungi meski getaran gempa Gunung Semeru sampai terekam seismograf pos pantau Gunung Bromo," ujar Wahyu.
Status Gunung Bromo hingga saat ini pada level waspada dengan jarak aman 1 kilometer dari Kawah Bromo.
(iah/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum