United Airlines menerbangkan pesawat yang bahan bakarnya menggunakan bahan bakar berkelanjutan (SAF). Minyak non fosil ini diklaim lebih rendah karbon dioksida.
Dirangkum detikcom, Minggu (5/12/2021) United Airlines membuat sejarah dengan melakukan penerbangan dengan bahan bakar ramah lingkungan pada 1 Desember. Penerbangan ini dilakukan dari Bandara Internasional O'Hare Chicago ke Bandara Nasional Reagan Washington.
Adapun pesawat yang terbang yaitu Boeing 737 MAX 8 dan membawa 100 penumpang. Dari penerbangan demonstrasi ini pesawat menghabiskan sekitar 500 galon bahan bakar 'sustainable aviation fuel' (SAF) atau bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun bahan bakar SAF yang dipakai maskapai ini menggunakan campuran lemak, minyak goreng dan gemuk, yang diproduksi oleh perusahaan World Energy. World Energy adalah pemasok SAF pertama di Amerika Utara dari fasilitas Paramount, California.
"Momen ini adalah tonggak sejarah," kata CEO United Scott Kirby di hanggar di bandara Nasional Washington Reagan setelah penerbangan.
United Airlines mengatakan bahwa campuran bahan bakar ini menghasilkan karbon dioksida 80 persen lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar pesawat biasanya. Namun, meski menjadi salah satu maskapai yang mengampanyekan rendah emisi karbon, United Airlines mengakui ketersediaan SAF merupakan tantangan besar ke depannya.
AltAir, anak perusahaan bahan bakar penerbangan terbarukan World Energy, berencana untuk memperluas produksi pabrik dari 35 juta galon per tahun (SAF saat ini) menjadi 275 juta galon per tahun pada 2022. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) memperkirakan bahwa 26 juta galon SAF akan diproduksi secara global pada tahun 2021.
Tetapi angka itu hanya mewakili sebagian kecil dari penggunaan bahan bakar industri penerbangan pada tahun 2019, yang mendekati 100 miliar galon.
Di AS, grup perdagangan industri Airlines for America (A4A) telah berkomitmen untuk berupaya menyediakan 3 miliar galon SAF bagi maskapai penerbangan pada tahun 2030. Ini termasuk komitmen individu dari American Airlines untuk mendapatkan 10 juta galon bahan bakar pada tahun 2025, dan Delta Air Lines menggunakan SAF untuk 10 persen konsumsi bahan bakarnya pada akhir dekade ini.
Maskapai penerbangan AS menggunakan 18,3 miliar galon bahan bakar pada 2019, menurut data Biro Statistik Transportasi AS.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan