Bekerja di museum yang berada di perbatasan dua negara membuat para kurator harus selalu mengenakan rompi anti peluru. Museum ini berada di zona DMZ.
Dilansir dari CNN, Kamis (9/12/2021) Unimaru, sebuah museum seni yang berada di perbatasan Korea Utara dan Korea Selatan. Tepatnya, di DMZ, Zona Demiliterisasi Korea. Yakni, tanah tak bertuan di sepanjang paralel ke-38 yang memisahkan Korea Utara dan Selatan.
Dalam pembukaan perdananya, museum itu menyuguhkan pameran bertajuk 'Platform Seni dan Perdamaian DMZ 2021'. Pameran itu menampilkan 34 karya seni dari 32 seniman dan dibuka pada September 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menjadi museum, Unimaru adalah tempat bea cukai, tempat ini merupakan pos bagi pengunjung melewati pemeriksaan keamanan sebelum diizinkan mengunjungi Zona DMZ dari tahun 2003 hingga 2007. Kawasan bea cukai ini kemudian digantikan oleh kantor yang lebih besar.
Baca juga: Yang Paling Nyampah Sedunia, Ya Negara Ini |
![]() |
Bangunan itu kosong hingga awal 2021 hingga sebuah firma arsitektur MPART yang juga merancang Museum Nasional Seni Kontemporer Modern (MMCA) di Seoul menyulapnya sebagai Unimaru. Nama museum ini merupakan gabungan dari dua kata Korea "uni," yang berarti satu, dan "maru" yang berarti ruang.
Bagian atapnya sengaja dibuka, sehingga pengunjung dapat melihat lebih banyak pemandangan dan fasad baja yang mewakili batas waktu dan ruang di DMZ. Begitulah yang ditulis museum.
Di masa pembatasan sosial karena Covid-19 ini, per harinya museum hanya menerima pengunjung dengan jumlah tertentu. Maksimalnya hanya lima grup dalam sehari, serta tidak lebih dari 30 orang per grupnya. Saat ini, Unimaru sedang hiatus karena sedang menyiapkan pameran berikutnya.
Cara berkunjung
Traveler yang ingin berkunjung harus mengajukan permohonan dahulu ke Kementerian Unifikasi (MOU) Korea Selatan, yaitu badan resmi pemerintah yang mempromosikan penyatuan kembali Korea dan dialog antara kedua negara untuk mendapatkan izin.
Setelah mendapat persetujuan, kamu bisa menikmati tiket gratis ke Unimaru dan mendapatkan fasilitas bus khusus yang diizinkan untuk mengangkut tamu sipil ke Zona DMZ.
Kemudian, kamu akan melewati pemeriksaan KTP dan tamu akan diantar berkeliling museum oleh pemandu dan staf dari MOU. Tenang, staf MOU adalah warga sipil dan tidak membawa senjata.
Nah, traveler harus mematuhi semua peraturan yang ada di mumeum. Dilarang pengunjung berpakaian rok mini, celana pendek, dan apapun dengan motif kamuflase.
Selain itu, pengunjung dilarang melambaikan tangan kepada siapapun dan mengambil gambar apapun tanpa izin. Ini demi keamanan bersama. Oh iya, anak-anak di bawah 8 tahun tidak diperbolehkan berkunjung ke museum ya.
Baca juga: Yang Paling Nyampah Sedunia, Ya Negara Ini |
(sym/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol