Tunjukkan Empatimu, Jangan Selfie di Area Terdampak Erupsi Semeru

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tunjukkan Empatimu, Jangan Selfie di Area Terdampak Erupsi Semeru

M Rofiq - detikTravel
Minggu, 12 Des 2021 07:15 WIB
gunung semeru erupsi jadi ajang selfie dan wisata dadakan
Tangkapan layar wisatawan selfie di area terdampak erupsi Gunung Semeru. (M Rofiq/detikcom)
Lumajang -

Korban erupsi Gunung Semeru jengkel dengan tingkah pengunjung yang menjadikan kawasan itu menjadi area selfie. Seolah, kawasan terdampak erupsi itu destinasi wisata.

Kejengkelan itu muncul setelah ada video yang menunjukkan tiga remaja putri dan warga asyik berselfi ria. Mereka tertawa dan bergaya di sungai aliran lahar dari Gunung Semeru.

Aksi itu dinilai tidak terpuji. Saat ini, korban bencana erupsi Gunung Semeru masih berduka. Ada korban meninggal dunia, hilang, dan terluka. Secara bersamaan mereka tetap harus waspada dengan erupsi sekunder dan ancaman pencuri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami berharap petugas yang berjaga di lokasi untuk melakukan penertiban dan pelarangan warga, yang hanya datang untuk foto dan video kecuali wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalistiknya," ujar warga Dusun Renteng Kecamatan Candipuro, Sabtu (11/12/2021).

Mereka juga menyayangkan banyaknya masyarakat yang juga melakukan selfie di beberapa tempat. Di antaranya di lima dusun di Lumajang, Jawa Timur, yakni, Dusun Kamar Kajang, Renteng, Gondeli di Kecamatan Candipuro, dan Dusun Kajar Kuning, Dusun Curah Kobokan masuk zona merah bencana erupsi Gunung Semeru.

ADVERTISEMENT

Kejengkelan juga doungkapkan Rohman, warga Dusun Renteng. Dia menilai ulah wisatawan itu sangat menyakitkan. Luka derita korban erupsi masih belum sembuh.

"Kami berharap petugas melarang keras, warga yang datang hanya untuk melihat dan asik berfoto ria, masak pantas orang kesusahan malah dibuat ajang wisata" kata Rohman.

Korban dan warga terdampak erupsi Gunung Semeru meminta petugas melakukan penjagaan ketat di lokasi, dan melarang masuk warga luar. Selain melarang warga yang penasaran, juga menghindari aksi penjarahan barang milik korban erupsi yang ditinggal di rumahnya.




(fem/fem)

Hide Ads