Salju Longsor Bikin 5 Pemain Ski Terperangkap, 1 Orang Meninggal

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Salju Longsor Bikin 5 Pemain Ski Terperangkap, 1 Orang Meninggal

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 16 Des 2021 13:10 WIB
Setelah Setahun, Resor Ski Prancis Buka Pintunya untuk Wisatawan
Ilustrasi pemain ski (Phippe Desmazes/AFP)
Seattle -

Longsoran salju menyapu sebuah resort ski terkenal di Washington, AS. Akibatnya, ada 5 pemain ski yang masih terperangkap dan 1 korban meninggal dunia.

Bencana alam salju longsor itu terjadi di kawasan Silver Basin, Crystal Mountain Resort, resort ski terbesar di negara bagian Washington, AS. Luasnya sendiri mencapai 1.052 hektar.

Korban meninggal dunia akibat longsoran salju itu diketahui berjenis kelamin laki-laki. Usia korban sudah 60 tahun. Namun pihak kepolisian Pierce County tidak merilis identitas korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Korban meninggal di tempat setelah berhasil dikeluarkan dari timbunan salju. Korban tetap tidak bernafas meski sudah dibantu dengan tindakan CPR oleh pemain ski lainnya di resort ski tersebut.

Dilansir detikTravel dari AP, Kamis (16/12/2021), para pemain ski memang saling bantu satu sama lain ketika terjadi tumpukan salju longsor dari puncak bukit. Ada yang selamat, namun ada pula pemain ski yang masih terperangkap di balik timbunan salju.

ADVERTISEMENT

Total ada 5 pemain ski yang masih terperangkap dan belum ditemukan. Pihak pengelola resort mengaku sudah memberikan imbauan dan peringatan kepada para pemain ski soal bahaya salju longsor di lokasi tersebut.

Meski sudah mendapat peringatan, tetapi para pemain ski tetap bersikeras untuk meluncur di atas salju pegunungan itu. Malang tak dapat ditolak, mereka semua disapu dan digulung timbunan salju dari atas gunung.

Franck de Berry, CEO Crystal Mountain Resort mengatakan pemain ski sudah mendaftarkan diri dan mendapat orientasi sebelum meluncur di atas salju. Mereka bahkan sudah mengecek kondisi salju sebelum mulai ber-ski ria.

"Pemain ski bisa bepergian kemana pun mereka mau di wilayah hutan ini. Mereka akhirnya pergi ke hutan, sampai bencana itu terjadi. Kami semua harus ingat bahwa olahraga ini sangat beresiko," pungkas de Berry.




(wsw/rdy)

Hide Ads