Paris mengumumkan membatalkan pesta kembang api di malam Tahun Baru 2022. Penyebabnya, mewaspadai varian Omicron Covid-19.
Varian Omicron menjadi momok bagi Eropa. Kini, Eropa bersiap untuk menerapkan pembatasan yang lebih ketat sebagai langkah pengendalian jenis virus Corona yang sangat bermutasi. Varian Omicron diprediksi memicu kebangkitan kasus Covid-19 di seluruh dunia.
Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen telah memperingatkan bahwa varian Omicron bisa menjadi dominan di Eropa pada pertengahan Januari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Prancis Cetak Rekor Harian Corona Tertinggi |
Banyak negara telah memutuskan untuk menerapkan kembali pembatasan perjalanan dan tindakan penahanan lainnya sejak pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan bulan lalu.
Sebuah panel ilmiah yang menyarankan pemerintah Prancis mendesak "pembatasan signifikan" pada perayaan Tahun Baru. Pemerintah kota Paris pun mengumumkan "dengan penyesalan" bahwa mereka membatalkan semua acara di Champs Elysees.
"Pesta kembang api tidak akan berlangsung dan sayangnya tidak akan ada set DJ," begitulah pengumuman dari kantor wali kota Paris seperti dikutip AFP.
Wilayah Jerman pada hari Sabtu meminta pemerintah pusat untuk memperketat kontrol perbatasan dan menangguhkan kedatangan dari Inggris. Di negara inilah kasus Omicron tinggi.
Menteri kesehatan Prancis, Karl Lauterbach, merespons positif rencana itu.
"Semakin lama kita dapat menunda waktu ketika Omicron menguasai kita, semakin baik," kata Lauterbach.
Pada hari Jumat, Jerman menetapkan Prancis dan Denmark sebagai zona berisiko tinggi dan mengatakan para pelancong yang tidak divaksinasi harus dikarantina.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol