Tren Wisata 2022
Di tahun 2022, kick off kebangkitan pariwisata Indonesia akan dimulai dari Lombok melalui event MotoGP yang akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022 mendatang. Untuk itu, Indonesia harus menyiapkan diri sebagai tuan rumah yang baik.
Penerapan protokol Kesehatan yang ketat harus terus dilakukan. Selain itu, vaksinasi juga harus terus dikejar agar segenap warga negara bisa beraktifitas normal tanpa dibayang-bayangi oleh peraturan-peraturan ketat terkait COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Catatan lainnya dari Gelaran WSBK pada 19-21 November di Sirkuit Mandalika dengan penerapan protokol Kesehatan yang ketat membuktikan bahwa tidak muncul varian baru yang ditularkan. Terbukti dengan Kabupaten Lombok Tengah yang hingga kini tetap berada di zona hijau Covid-19.
Saya melihat tren pariwisata 2022 ada pada gelaran-gelaran sport tourism seperti MotoGP, WSBK, Marathon, Triathlon dan lain-lain. Melalui satu event sport tourism, PAD Lombok Tengah diproyeksikan menyentuh angka Rp 69 Miliar hanya dari WSBK saja.
Dengan gencarnya kunjungan yang dilakukan oleh Menparekraf ke Desa-desa wisata di Indonesia, trend wisatawan yang berkunjung ke desa wisata akan semakin meningkat.
Selanjutnya, untuk semakin memaksimalkan pertumbuhan pariwisata Indonesia di tahun 2022, pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang mendukung gaya pariwisata baru yang hidup berdampingan dengan COVID-19 dengan terus menerapkan protokol Kesehatan yang ketat demi pariwisata Indonesia yang semakin berkualitas.
Meningkatkan Kunjungan Wisman di 2022
Menurut saya, strategi ampuh untuk menggeliatkan kembali kedatangan wisman ke Indonesia dan perlahan bisa mengembalikan devisa pariwisata ke jalurnya, adalah dengan mencabut kebijakan karantina.
Terkait pariwisata, kita bisa mencontoh negara tetangga ASEAN kita yakni Thailand yang tidak menyaratkan karantina. Negara lainnya seperti Dubai hanya mengharuskan wisatawan melakukan tes Covid-19 jenis PCR dan sudah mendapatkan vaksinasi komplet untuk bisa berkunjung dan menikmati Dubai.
Selain itu, nilai pertanggungan asuransi perjalanan senilai USD 100 ribu (Rp. 1,4 Miliar) untuk setiap orang asing yang akan berwisata ke Indonesia adalah angka yang sangat fantastis. Hal tersebut mengingat background wisman yang berbeda-beda namun sangat tertarik untuk berlibur ke Indonesia. Sebaiknya kebijakan itu juga dicabut.
Selanjutnya: Strategi PDKT untuk 2022
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol