Kades Pembuka Pintu Darurat Citilink Minta Maaf, Mau Ganti Tiket Teman-temannya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kades Pembuka Pintu Darurat Citilink Minta Maaf, Mau Ganti Tiket Teman-temannya

Febrian Chandra - detikTravel
Selasa, 21 Des 2021 17:11 WIB
Penerbangan komersil di bandara Ngloram berjalan sukses. Dengan menggunakan maskapai Citilink, penumpang mendarat di bandara Ngloram pukul 11.45 WIB.
Pesawat ATR Citilink rute Jakarta-Blora (Foto: Febrian Chandra/detikcom)
Blora -

Kepala desa pembuka pintu darurat pesawat Citilink meminta maaf. Ia mengakui perbuatannya dan bakal mengganti tiket pengganti yang dikeluarkan teman-temannya.

Kepala Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan, Blora, Sudarto (57) meminta maaf karena membuka pintu darurat pesawat Citilink kemarin. Dia juga bersedia bertanggungjawab mengganti biaya perjalanan rombongan kades yang harus beralih moda tranportasi karena penerbangannya batal.

"Dan, secara kesadaran. Saya meminta maaf kepada teman-teman kepala desa yang akhirnya terganggu perjalanan pulangnya. Saya siap mengganti biaya perjalanan pulang yang dikeluarkan secara pribadi oleh kawan-kawan kades. Ini murni kesadaran dari saya," kata Sudarto saat dihubungi detikcom, Selasa (21/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai insiden itu, Sudarto mengaku dibawa oleh otoritas bandara untuk diinterogasi. Sudarto mengatakan dia juga membuat surat pernyataan yang berisi kelalaian penumpang. Dia bilang sama sekali tidak mengetahui dan tidak sengaja membuka pintu darurat.

"Setelah ditanya-tanya, diinterogasi kurang lebih satu jam lamanya. Dari maskapai hanya diberi sanksi tiket pesawat menuju Blora hangus. Saya juga ditawari mau pulang ke Blora naik apa? Saya jawab naik bus sajalah. Oleh pihak bandara, saya dihubungkan oleh ojek online untuk diantar ke terminal," dia menjelaskan.

ADVERTISEMENT

Sudarto juga mengaku tidak mengetahui jika ternyata pesawat yang sempat dia naiki tadi batal terbang. Sehingga, rombongan penumpang pesawat yang berisi para kades dari Kecamatan Kradenan, Tunjungan dan Kunduran harus beralih moda transpotasi untuk pulang ke Blora.

Beberapa penumpang Citilink itu ada yang memilih naik pesawat lagi dengan tujuan ke Bandara Juanda, Surabaya dan naik kereta api. Adapula rombongan yang memilih naik bus.

"Saya sendiri naik bus pulang ke Blora. Yang interogasi saya juga tidak ngomong ke saya kalau para penumpang lainnya tidak bisa terbang. Saya kaget, dia atas bus saya menghubungi ketua praja kepada desa di 3 kecamatan untuk meminta maaf," kata dia.




(msl/fem)

Hide Ads