Komunitas pendaki geram dengan aksi tidak berempati yang dilakukan para artis hingga politikus di desa terdampak erupsi Gunung Semeru. Mereka adalah Cak Sodiq, Puan Maharani, hingga yang terbaru adalah syuting sinetron di lokasi pengungsian.
Sebelumnya, begitu banyak traveler yang terlihat acuh terhadap kejadian yang merenggut puluhan nyawa ini. Titik yang terdampak paling parah di kawasan Umbulan Dusun Sumbersari, banyak didatangi warga luar kawasan dan mereka melakukan swafoto atau melakukan siaran langsung dengan akun media sosial.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq menegaskan area terdampak letusan gunung bukan tempat wisata. Masyarakat yang berfoto atau mengabadikan momen akan menghambat proses evakuasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Soal yang ingin foto-foto, jeprat jepret, sudah. Bukan waktunya sekarang. Ini bukan tontonan bukan tempat wisata," kata Thoriq, melansir ANTARA.
Kedua, Cak Sodiq, sempat membuat video klip di antara puing-puing rumah yang telah hancur karena erupsi Gunung Semeru. Aksinya ini pun dikecam berbagai pihak dan telah membuat video permintaan maaf juga menghapus video yang dibuat.
Soal Puan Maharani, banner-nya bertebaran di sepanjang jalan di Lumajang menuju ke Semeru. Banner juga bertebaran di dusun-dusun terdampak erupsi Semeru.
Dari pengamatan detikcom, banner Puan banyak bertebaran di lokasi terdampak erupsi Semeru di 2 kecamatan yakni Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro. Banner Ketua DPR RI itu sendiri mulai muncul sejak Senin (21/12) atau saat Puan meninjau lokasi desa terdampak erupsi tepatnya di Kecamatan Pronojiwo.
"Wajar saja bila warga terdampak erupsi Semeru merasa terusik, ternyata memang sebanyak itu ya," kata akun mountnesia hingga pendakilawas.
Terbaru, ada saja ulah-ulah oknum tak bertanggung jawab yang membuat geram para warga di sana. Lewat unggahan di instagram @lumajang.ku ditampilkan gambar cuplikan kegiatan syuting dari sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM).
"BENCANA BUKAN DRAMA. Ketika kami relawan lokal, yang tidak punya nama untuk membantu saudara sendiri penuh dengan Drama. Sekarang Lokasi Pengungsian Justru dijadikan Lokasi Syuting Sebuah Drama. INI BENCANA BUKAN DRAMA. JANGAN JADIKAN BENCANA SEBUAH DRAMA," kata pegiat Gunung Semeru, cakyo_saversemeru.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia