Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) telah dibuka untuk pengunjung sejak sekitar dua bulan lalu. Namun, di Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), akan tutup selama tiga hari.
"Iya, Kebun Raya Indrokilo Boyolali akan tutup di tanggal 25 dan 31 Desember 2021 serta tanggal 1 Januari 2022," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Boyolali, Lusia Dyah Suciati, kepada detikcom dihubungi melalui telepon selulernya Kamis (23/12/2021).
Lusia menyebut penutupan tempat wisata KRIB, yang saat ini masih gratis tiket masuknya itu, merupakan kebijakan PemkabBoyolali. Hal ini dalam rangka mengantisipasi lonjakan pengunjung yang bisa menyebabkan terjadinya kerumunan, untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk yang tanggal 25 Desember 2021, selain untuk menghormati hari besar keagamaan Nasional, ditambah tanggal 31 Desember 2021 dan tanggal 1 Januari 2022, merupakan kebijakan Pemda (Boyolali) dalam upaya pencegahan pandemi COVID-19, juga antisipasi adanya kemungkinan pandemi COVID-19 varian Omicron/gelombang 3," ujar Lusia.
KRIB tutup hanya dalam tiga hari itu. Tanggal 26-30 Desember tetap buka. Kemudian, tutup lagi selama dia hari tanggal 31 Desember 2021 dan 1 Januari 2022. Tanggal 2 Januari sudah buka lagi.
Kebun Raya Indrokilo Boyolali, yang berlokasi di Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo, itu mulai dibuka untuk menerima pengunjung pada pertengahan bulan Oktober 2021.
DLH juga melakukan pembatasan pengunjung dan dibagi tiga shift agar protokol kesehatan dapat diterapkan dengan baik. Shift pertama mulai jam 08.00 - 11.00 WIB, kemudian shift kedua 11.00 - 13.00 WIB dan shift ketiga pukul 13.00 - 15.30 WIB.
Lusia menambahkan, protokol kesehatan (Prokes) ketat tetap dijalankan. Pengunjung wajib memakai masker dan menjaga jarak. Saat masuk, pengunjung juga dicek suhu tubuhnya. Bahkan, pengunjung wajib sudah vaksin minimal satu dosis pertama.
Untuk mendapatkan tiket masuk, dilakukan secara online melalui aplikasi Si Boy. Di Kebun Raya Indrokilo saat ini terdapat tujuh tema tanaman. Yaitu, tema tanaman obat, paku-pakuan, konservasi, labirin, bambu, buah lokal, dan tanaman kehormatan.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!