Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus (HKTY) Ganjuran di Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul memiliki keunikan dibanding Gereja lainnya, mengingat terdapat bangunan Candi di kompleks Gereja tersebut. Ternyata bangunan itu dibangun warga negara asing sebagai wujud syukur.
Pantauan detikcom, tampak beberapa orang duduk menghadap Candi HKTY Ganjuran yang berada di samping bangunan Gereja. Orang-orang tersebut tampak khusuk dalam memanjatkan doa, bahkan ada peziarah yang berdoa di dalam Candi tersebut.
Ketua Dewan Paroki Gereja HKTY Ganjuran, AriS etiawan menjelaskan bahwa candi tersebut dibangun oleh Schmutzer. Mengingat sebelumnya mereka tinggal di kompleks yang saat ini menjadi Gereja Ganjuran, hingga kemudian membuat pabrik gula.
"Dan sebagai ucapan syukur kepada tuhan maka dibuatlah Candi Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran ini. Peresmiannya tahun 1930 dan untuk Gereja Ganjuran sendiri tahun 1924," ucapnya saat ditemui di Gereja HKTU Ganjuran, Kamis (23/12/2021) sore.
Pasalnya, pada saat itu banyak pabrik gula yang bangkrut namun pabrik gula keluargaSchmutzerdapat bertahan. Selain sebagai monumen ungkapan syukur atas kejayaan pabrik gula, bangunan tersebut dibuat sebagai ungkapan iman Schmutzer kepada Hati Kudus Tuhan Yesus dalam bentuk kebudayaan Jawa.
"Jadi, enam tahun setelah Gereja ini dibuat kemudian, keluarga Schmutzer sebagai rasa syukur membuat candi itu," lanjut Ari.
Selain itu, di bawah Candi tersebut terdapat sumber mata air Perwitosari. Air tersebut kerap dimanfaatkan oleh peziarah atau jemaat yang datang ke Gereja HKTY Ganjuran.
"Air perwitosari itu dulunya ditemukan pertama kali itu ada di bawah candi sumber mata airnya. Kemudian setelah diteliti ternyata Ph air perwitosari sari lebih tinggi dibanding air yang ada di sekitar kompleks Gereja," katanya.
"Dan dari peziarah dan umat ternyata air perwitosari bisa menyembuhkan umat atau peziarah yang datang ke sini," imbuh Ari.
Selanjutnya, kata salah satu peziarah
(elk/elk)