Harap Bersabar, Pendakian Gunung Rinjani Tutup Sampai Maret

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Harap Bersabar, Pendakian Gunung Rinjani Tutup Sampai Maret

Femi Diah - detikTravel
Selasa, 28 Des 2021 12:51 WIB
Melawan lelah demi melihat keindahan sang dewi
Pendakian Gunung Rinjani (Foto: detik.com)
Lombok -

Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menutup seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mulai 1 Januari hingga 31 Maret 2022.

Kepala BTNGR, Dedy Asriady, menyebut alasan penutupan karena cuaca buruk. Dia bilang informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Mataram menyebutkan sedang terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi angin kencang, hujan lebat serta banjir di Pulau Lombok.

"Penutupan aktivitas pendakian juga dalam rangka pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani," kata Dedy seperti dikutip dari Antara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dedy menyebut jalur yang selama ini dibuka untuk aktivitas pendakian meliputi jalur wisata pendakian Senaru dan Torean di Kabupaten Lombok Utara.

Selain itu, jalur wisata pendakian Sembalun, Timbanuh, dan Tete Batu di Kabupaten Lombok Timur, dan jalur wisata pendakian Aik Berik di Kabupaten Lombok Tengah.

ADVERTISEMENT

"Bagi pengunjung yang akan melakukan pendakian pada 31 Desember 2021, diwajibkan melakukan check out maksimal pada 2 Januari 2022, di masing-masing pintu pendakian," ujarnya.

Selain jalur wisata pendakian, kata dia, pihaknya juga sudah terlebih dahulu menutup tiga lokasi wisata nonpendakian atau destinasi wisata alam di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani mulai 29 November 2021 hingga 31 Maret 2022.

Ketiga destinasi wisata alam yang sudah tidak boleh ada aktivitas pariwisata, yakni kawasan wisata alam Air Terjun Jeruk Manis, Desa Jeruk Manis, Air Terjun Mayung Polak, Desa Timbanuh, dan Air Terjun Mangku Sakti via Desa Sajang, Kabupaten Lombok Timur, dan Desa Sambik Elen, Kabupaten Lombok Utara.

"Penutupan tiga destinasi wisata alam tersebut, juga berkaitan dengan kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi membahayakan nyawa pengunjung," kata Dedy.

Untuk 15 destinasi wisata alam di bawah pengelolaan BTNGR, kata Dedy, masih tetap dibuka bagi wisatawan, seperti Otak Kokoq Joben, Telaga Biru, Ulem-Ulem, Gunung Kukus, Bukit Malang, dan Savana Propok.

"Semua destinasi itu masih tetap dibuka untuk aktivitas berwisata, karena dinilai masih aman bagi pengunjung," kata dia.




(fem/ddn)

Hide Ads