Saat Kota yang Punya Pasukan Tentara Terakota Xi'an Dihajar Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Saat Kota yang Punya Pasukan Tentara Terakota Xi'an Dihajar Corona

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 28 Des 2021 14:51 WIB
Small recontructions of the Teracotta army in Xian China.
Foto: Getty Images/iStockphoto/BartZuidema
Xi'an -

Xi'an memperketat lockdown untuk memutus rantai penularan virus Corona. Kota bersejarah itu bak kota mati kini.

Angka kasus Covid-19 di Xi'an melonjak. Bahkan, menjadi terburuk dalam 21 bulan terakhir.

Pemerintah setempat menetapkan untuk me-lockdown kota. Selain dilarang pergi ke luar rumah, warga kota Xi'an juga dilarang mengemudikan kendaraannya selama lockdown berlangsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, kota berpenduduk 13 juta jiwa itu menghadapi hari keenam warganya dilarang ke luar rumah. Seperti dilansir AFP, Selasa (28/12/2021), Xi'an menjadi pusat wabah baru Corona yang memicu lonjakan kasus tertinggi di China sejak Maret tahun lalu.

Pemerintah kota Xi'an melalui akun resmi media sosialnya, pada Senin (28/12) waktu setempat, mengumumkan lockdown akan semakin diperketat dengan penerapan 'langkah-langkah pengendalian sosial yang paling ketat'.

ADVERTISEMENT

Kota Xi'an yang ada di Provinsi Shaanxi, China bagian utara, yang terkenal dengan patung Tentara Terakota ini, melaporkan 150 kasus baru Corona.

Dengan tambahan itu, maka total kasus Corona di kota Xi'an kini mencapai 650 kasus sejak wabah terbaru muncul 9 Desember lalu.

Dalam pengumuman terbarunya, pemerintah kota Xi'an menyatakan tidak ada kendaraan yang diizinkan lalu-lalang di jalanan setempat selama lockdown, kecuali membantu upaya pengendalian penyakit.

Disebutkan juga bahwa para personel kepolisian dan pejabat kesehatan setempat akan 'memeriksa dengan ketat' setiap mobil yang lalu-lalang. Bagi mereka yang melanggar aturan tersebut, bisa ditahan selama 10 hari dan didenda sebesar 500 yuan (Rp 1,1 juta).

Dua kota lainnya di Provinsi Shaanxi juga melaporkan setidaknya satu kasus terkait kota Xi'an, dengan otoritas setempat mengimbau para pekerja migran dari kota tersebut untuk tidak mudik saat liburan Tahun Baru China nantinya.

Sejak lockdown diberlakukan pekan lalu, otoritas kota Xi'an menggelar tes Corona massal beberapa kali dan menempatkan nyaris 30.000 orang dalam karantina hotel. Seluruh bisnis non-esensial diperintahkan tutup, setiap rumah hanya diperbolehkan mengirimkan satu orang untuk membeli kebutuhan sehari-hari setiap tiga hari sekali.

Di tengah situasi itu, pemerintah kota Xi'an dihujani kritikan dan kecaman karena penanganan pandemi yang dianggap buruk. Pekan lalu, badan disipliner China mengumumkan 26 pejabat setempat dihukum karena dianggap lalai mencegah kemunculan wabah Corona di kota Xi'an.

Otoritas setempat telah membatasi pergerakan ke dalam dan ke luar kota Xi'an, dengan tayangan televisi nasional CCTV pada Minggu (26/12) waktu setempat menunjukkan banyak truk mengantre di pos pemeriksaan dengan para pekerja berbaju hazmat memeriksa kode kesehatan para sopirnya.




(fem/fem)

Hide Ads