Dulu Natal Dirayakan Sembunyi-sembunyi di Arab Saudi, Sekarang Tidak Lagi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Dulu Natal Dirayakan Sembunyi-sembunyi di Arab Saudi, Sekarang Tidak Lagi

Tim detikcom - detikTravel
Rabu, 29 Des 2021 13:38 WIB
Expats living in Saudi Arabia choose Christmas decorations at a gift shop in the capital Riyadh on December 7, 2020. - Until barely three years ago, such items were almost impossible to be openly sold in Saudi Arabia, where authorities have clipped the powers of the clerical establishment long notorious for enforcing Islamic traditions. For decades, Christmas sales were largely underground, and Christians from the Philippines, Lebanon and other countries celebrated the festival behind closed doors or in expat enclaves. (Photo by FAYEZ NURELDINE / AFP)
Foto: Perayaan Natal di Arab Saudi (AFP/FAYEZ NURELDINE)
Riyadh -

Arab Saudi kini jauh lebih moderat. Perayaan Natal di Arab Saudi tahun ini lebih meriah dibanding dulu. Warga tidak perlu sembunyi-sembunyi lagi rayakan Natal.

Sejumlah WNA yang tinggal di Arab Saudi membeberkan kegembiraannya karena bebas merayakan natal tahun ini. Perayaan hari besar umat Kristen itu bahkan jauh lebih semarak di Arab Saudi di bawah pimpinan Mohammed bin Salman.

Padahal, dulu perayaan natal di negara itu pernah dirayakan secara diam-diam. Namun seiring berjalannya waktu, semua itu telah berubah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ornamen dan aksesoris Natal bermunculan di jendela toko dan dekorasi hadiah Natal berjajar di rak hampir di seluruh penjuru Arab Saudi. Salah satu saksinya adalah Sydney Turnbull, WN Amerika Serikat yang sudah tujuh tahun tinggal di Arab Saudi.

"Tahun ini, khususnya, mungkin merupakan tampilan Natal yang paling umum," kata Turnbull.

ADVERTISEMENT

Mulai dari kafe hingga restoran berubah menjadi negeri musim dingin dengan manusia salju berhiaskan berlian, dekorasi, dan ornamen Natal untuk dijual.

"Starbucks menawarkan minuman cangkir bertema liburan (Natal), sama dengan yang dimiliki teman dan keluarga saya di rumah," kata dia.

Dia semakin terkejut saat melihat Bateel (kafe dan restoran lokal) sekarang menawarkan acara perayaan Tahun Baru.

"Kemarin, saya menerima email dari restoran top di Riyadh yang menawarkan perayaan Malam Tahun Baru. Ini tidak akan pernah terdengar beberapa tahun lalu," kata dia.

Saat pertama menginjakkan kaki di Arab Saudi, Turnbull mengaku perayaan Natal dilakukan secara ketat dengan pintu tertutup. Tapi sekarang, lebih banyak ekspatriat yang secara terbuka merayakan Natal di Arab Saudi.

"Rekan-rekan saya di Saudi bahkan memberi saya hadiah Natal, sikap yang sangat baik dan bijaksana, dan hanya contoh lain betapa hangat dan ramahnya orang-orang di sini," paparnya.

Suka cita natal itu juga dirasakan Enrico Catania, WN Italia yang tinggal di Jeddah. Keterbukaan yang terjadi di Arab Saudi akan perayaan Natal, membuat Catania merasa lebih betah.

"Kami selalu menikmati ini dengan orang-orang terdekat dan tersayang. Ada pelonggaran sejak 2015, dalam merayakan budaya yang hampir tidak diizinkan pada periode sebelum tahun 2015," lanjut Catania.

Selanjutnya: Keluarga Muslim di Arab Saudi Ikut Merayakan Natal

Suka cita Natal juga turut dirasakan keluarga Muslim di Arab Saudi. Ashwag Bamhafooz, ibu rumah tangga Saudi asal Jeddah, mengaku diundang untuk merayakan Natal bersama teman-teman suaminya dari Filipina.

"Keluarga ibu saya, meskipun mereka golongan Sunni dari Lebanon, ikut merayakan Natal dan saling memberi hadiah," kata Bamahfooz.

Dia mengaku tak masalah merayakan Natal dan Tahun Baru seperti merayakan tahun Hijriah. Bamahfooz juga senang dengan langkah Kerajaan Arab Saudi yang mulai toleransi dan penerimaan yang lebih besar terhadap orang lain.

Di bawah pemerintahan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Arab Saudi terlihat ingin mendorong budaya toleransi untuk menciptakan suasana yang ramah dan merayakan nilai perbedaan serta keragaman.

Kerajaan Arab Saudi telah memberikan perhatian besar untuk mendorong koeksistensi, penerimaan, dan asimilasi budaya asing di masyarakat dengan menghilangkan polisi agama.

Hal itu disebut membuat pengunjung dan ekspatriat tak merasa dikucilkan atau dipaksa untuk menjalani kebiasaan yang bukan miliknya.



Simak Video "Video Arab Saudi Temani Indonesia ke Round 4, Australia Lolos Piala Dunia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads