Damainya Komunitas Muslim Indonesia di AS

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Damainya Komunitas Muslim Indonesia di AS

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Selasa, 04 Jan 2022 07:11 WIB
Event Muktamar IMSA-MISG 2021 di Los Angeles, AS.
Foto: (dok Muktamar IMSA-MISG 2021)
San Francisco -

Negeri Paman Sam Amerika Serikat memang menjadi melting pot bagi banyak agama dan kebudayaan. Komunitas muslim Indonesia pun tidak dikecualikan.

Kisah damainya komunitas muslim Indonesia di AS itu pun dibagikan dalam acara Muktamar Indonesian Muslim Society in America (IMSA) MISG 2021 bertajuk "Unity Through Community: Stronger Together" yang diselenggarakan di Los Angeles, AS, pada 25-29 Desember 2021.

Dalam momen tersebut, sebanyak 1.300 peserta dari seluruh penjuru AS datang. Sebanyak 700 orang di antaranya terdiri dari anak muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk tahun 2021, Amir muktamar dipimpin oleh Vembriawan Prihardono. Hadir juga sejumlah diaspora Indonesia di AS, seperti Oki Setiana Dewi yang juga adalah seorang ustadzah.

Selain menjadi cerminan kepribadian Muslim yang baik untuk orang-orang di Amerika pada umumnya, Ustadzah Oki juga berharap hasil pelaksanaan Muktamar ini dapat mempererat hubungan sesama Muslim Indonesia di Amerika.

ADVERTISEMENT

"Kami susah istiqomah kalau kita sendirian, kita akan kuat kalau kita bersama-sama," kata Oki dalam siaran pers.

"Orang (Amerika) melihat Islam di diri teman-teman semua dan teman-teman bisa, selama berpegang teguh, kuat bergandengan tangan, bergabung dengan orang-orang soleh dan kegiatan-kegiatan rutin IMSA, insyaAllah," ujarnya.

Tidak hanya peserta dan pembicara dari muslim Indonesia yang merasakan mendapatkan kesan positif dari mengikuti Muktamar, akan tetapi juga peserta dan pembicara dari Muslim negara lain yang bernama Sakinah Alhabshi yang adalah seorang Muslim chaplain (bertugas memberi konseling kesehatan dari perspektif Islam) yang bekerja di Rumah Sakit Stanford Health Care, San Francisco.

"Saya menghargai kerja keras dan kerja yang sepenuh hati dari semua panitia. Saya terkesan dengan rangkaian program dan jumlah sesi paralel dan pembicara yang membahas beraneka ragam topik," kata Sakinah yang berasal dari Malaysia ini.

Harapan beliau untuk tahun depan, lebih banyak sesi tentang kesehatan mental, emosional dan spiritual, yang menjadi lebih penting di masa pandemi dan secara umum bagi kaum muda.

Muktamar IMSA-MISG ke 23 ini dibuka oleh Duta Besar RI untuk AS, Rosan Perkasa Roeslani. Hadir pula Konsul Jenderal RI di Los Angeles, Saud Putranto Krisnawan, Wakil Duta Besar RI untuk AS, Iwan Freddy Hari Susanto, Presiden MISG, Zabidi Yusoff dan Presiden Indonesia Muslim Foundation (IMFO) Los Angeles Dwirana Satyavat, Konsul Jenderal Malaysia di Los Angeles, Anil Fahriza Adenan. Imam, perwakilan masjid-masjid dan komunitas Islam Indonesia di AS juga hadir di pembukaan acara.

Islam merupakan agama dengan pemeluk terbanyak di Amerika Serikat setelah nasrani dan judaisme. Menurut studi di tahun 2017, diperkirakan sekitar 2,45 juta umat muslim tinggal di AS.




(rdy/fem)

Hide Ads