Kunjungan turis ke tempat wisata meningkat di libur Nataru kali ini. Tak berhenti di situ, dampak lainnya adalah tingkat keterisian kamar hotel juga meningkat.
"Rata-rata kunjungan diprediksi akan meningkat 2-3 kali lipat saat libur Nataru 2022," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam temu wartawan mingguan, Senin (4/1/2022).
Ia lalu menyebut SurveySensum 2021 Holiday Shopping Trends Report yang mencatat 42 persen dari 500 responden sudah merencanakan liburan akhir tahun mereka dengan anggaran yang lebih besar dari akhir tahun 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) melaporkan terdapat kenaikan okupansi pada malam pergantian tahun, meski tidak merata. Tingkat keterisian tetap lebih tinggi daripada tahun lalu meski pemerintah memutuskan menghapus cuti bersama," kata Sandiaga.
Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran memperkirakan tingkat okupansi pada akhir tahun secara nasional bisa mencapai target kenaikan 5 sampai 10 persen, terlepas dari ketiadaan cuti bersama. Tahun lalu, rata-rata keterisian hotel pada Desember hanya di kisaran 40 sampai 50 persen.
Selanjutnya, data dari Wakil Ketua Bidang Budaya Lingkungan dan Humas BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya menyebutkan pada libur Natal lalu rata-rata tingkat hunian (okupansi) kamar hotel secara regional Bali mencapai 55 persen, dengan 95 persen yang memenuhi okupansi adalah wisatawan nusantara.
"Disebutkan jumlah rata-rata mengingat okupansi di setiap kawasan pariwisata memiliki perbedaan, seperti Nusa Dua yang okupansi mencapai 60 persen, Canggu 70 persen dan Kuta ada yang di bawah 50 persen," terang Sandiaga.
"Ketua Perhimpunan Perhotelan dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono, memprediksi reservasi hotel ini justru akan meningkat di Januari dan Februari 2022. Di Yogyakarta, Peningkatan reservasi hotel usai libur tahun baru sudah mencapai lebih dari 40-60 persen," imbuh dia.
Tingkat reservasi ini tidak hanya untuk hotel berbintang, namun juga hotel non bintang. Meningkatnya reservasi ini dikarenakan adanya pembatasan-pembatasan yang diberlakukan saat libur tahun baru.
"Tingkat okupansi hotel di Kota Bandung pada malam tahun baru 2022 juga mencapai angka maksimal. Ketua Himpunan Humas Hotel Bandung (H3B), Rikky Sugiarto mengatakan, sebanyak 50 hotel yang tergabung dalam H3B saat ini dalam kondisi penuh," ujar Sandiaga.
"Sesuai peraturan yang berlaku saat ini okupansi hotel diberi batas 75 persen oleh Pemkot Bandung," kata dia.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum