Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) AS kembali merevisi panduan karantina jadi 5 hari. Namun, malah kena kritik.
Pembaharuan waktu isolasi bagi traveler yang terinfeksi COVID-19 itu pun menjadi lebih singkat, setelah sebelumnya ditetapkan waktu 10 hari masa isolasi.
"Mengingat apa yang saat ini kami ketahui tentang COVID-19 dan varian omicron, CDC mmepersingkat waktu yang direkomendasikan untuk isolasi bagi publik," kata CDC dalam pernyataan resminya seperti dikutip detikTravel dari situs healthline, Minggu (9/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panduan terbaru ini berlaku bagi seseorang yang positif COIVD-19 tanpa gejala. CDC juga mempersingkat waktu karantina yang diperlukan untuk orang-orang yang telah melakukan kontak dekat dengan individu yang positfi COVID-19.
Lantas pedoman baru itu dikritik oleh para ahli kesehatan yang bersikeras, bahwa tanpa ada tes seseorang berpotensi menularkan karena meninggalkan waktu isolasi terlalu cepat.
Jerome Adams selaku pakar anaestesiologi dan mantan ahli bedah umum Amerika termasuk yang mengkritik, bahwa tak akan ada dokter atau ilmuan yang dikenalnya bertemu dengan keluarga usai karantina. Terlebih bila hasil tes belum negatif.
"Terlepas dari apa yang dikatakan CDC, Anda benar-benar harus mencoba untuk mendapatkan tes antigen dan memastikannya negatif sebelum meninggalkan isolasi dan karantina," tulis Jerome di media sosial pribadinya.
Balasan CDC
Menanggapi banyaknya kritik terhadap pengurangan waktu isolasi yang diterbitkan pada 4 Januari lalu, CDC menjelaskan kalau sesorang bisa meninggalkan waktu isolasi atau karantina setelah 5 hari jika tidak demam selama 24 dan gejala membaik.
Jika Anda memiliki akses ke tes antigen cepat dan mendapatkan hasil tes positif COVID-19, maka harus tetap diisolasi selama 5 hari lagi. Hanya jika hasil tesnya negatif, maka bisa meninggalkan rumah.
Dengan catatan, harus tetap menggunakan masker saat berada di rumah atau ruang publik selama 10 hari.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol