Tembok Besar China Runtuh Digoyang Gempa, Separah Apa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tembok Besar China Runtuh Digoyang Gempa, Separah Apa?

Tim detikcom - detikTravel
Selasa, 11 Jan 2022 05:02 WIB
BEIJING, CHINA - FEBRUARY 23:  A family visits the Mutianyu Great Wall covered in snow on February 23, 2021 in Beijing, China. Affected by the new coronavirus (COVID-19), the number of visitors to Mutianyu Great Wall in 2020 dropped by about 60%.  (Photo by Lintao Zhang/Getty Images)
Foto: Getty Images/Lintao Zhang
Beijing -

Baru-baru ini China diguncang gempa hebat. Tembok Besar China pun ikut terimbas dan runtuh sebagian.

Gempa bumi magnitudo (M) 6,9 yang terjadi di Provinsi Qinghai, China, mengakibatkan runtuhnya sebagian Tembok Besar (Great Wall). Hal ini diketahui setelah pihak berwenang melakukan pemeriksaan.

Dilansir dari Global Times, Selasa (11/1/2022) gempa bumi M 6,9 terjadi di Qinghai pada Sabtu (8/1) tengah malam. Gempa tersebut terjadi di kedalaman 10 km.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat guncangan gempa, sebagian Tembok Besar runtuh sepanjang 2 meter di daerah Shandan, Provinsi Gansu, China Barat Laut. Titik tersebut berjarak 114 km dari pusat gempa di daerah Menyuan, di Prefektur Otonomi Tibet Haibei, Qinghai.

Tembok Besar China sendiri dikenal sebagai Satu dari Tujuh Keajaiban Dunia yang diusung oleh UNESCO, badan internasional di bawah PBB. Tembok Besar China dibangun pada masa Dinasti Ming antara tahun 1368 hingga 1644 dan memanjang hingga 21.195 Km.

ADVERTISEMENT

Restorasi tengah dilakukan

Setelah gempa yang kuat, pihak berwenang mengorganisir pemeriksaan peninggalan budaya lokal dan menemukan situs runtuh. Perlindungan utama telah dipasang dan pekerjaan perbaikan dan restorasi sedang dalam proses.

Gempa melanda daerah yang jarang penduduknya tetapi beberapa kota besar merasakan getarannya. Tidak ada laporan kematian tetapi sembilan orang terluka, di antaranya delapan dipulangkan dari rumah sakit dan satu masih dalam pengawasan.

Kepala Badan Gempa Gansu, Shi Yucheng, mengatakan daerah pemukiman terdekat berjarak 40 kilometer dari pusat gempa, yang berada di sabuk gempa dan penduduk setempat terbiasa menghadapi gempa.

Pada tanggal 14 April 2010, gempa berkekuatan M 7,1 melanda Prefektur Otonomi Yushu Tibet di Qinghai, menyebabkan 2.698 orang tewas dan 270 hilang. Lebih dari 90 persen rumah penduduk setempat runtuh akibat gempa dan beberapa gempa susulan yang kuat.




(rdy/fem)

Hide Ads