Kunjungi Sentra Jamu Gendong di Sleman, Sandiaga: Rasanya Wuenak!

Jauh Hari Wawan S - detikTravel
Sabtu, 15 Jan 2022 10:10 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno minum jamu. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom
Sleman -

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengunjungi sentra jamu di Padukuhan Gesikan, Merdikorejo, Tempel, Sleman. Sandiaga ingin membangkitkan kembali ekonomi kerakyatan lewat wisata kesehatan sekaligus membuat paket wisata jamu gendong.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga sempat mencicipi jamu beras kencur yang diolah oleh perajin jamu setempat. Mantan Wagub DKI Jakarta itu pun memuji rasa jamu yang ia minum.

"Rasanya wuenak, ada efek sampingnya?," ujar Sandi yang kemudian ditanggapi Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo "Badan jadi hangat,".

Soal sentra jamu gendong ini, sebelumnya telah ditetapkan oleh Kabupaten Sleman pada 2018. Sandi pun akan membuat paket wisata sentra jamu gendong.

"(Saya dengar) saat ini akan dibuatkan sebagai salah satu destinasi untuk travel pattern atau pola perjalanan dalam pengembangan destinasi super prioritas Borobudur," ujar Sandiaga.

Sandiaga Uno minum jamu. Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom

Oleh karena itu, ia dan Kemenparekraf akan mendukung penuh pengembangan sentra jamu ini. Mulai dari digitalisasi, pemasaran dan lain sebagainya.

"Saya diberitahu ada 30 perajin jamu gendong mungkin bisa disampaikan (kendala-kendalanya), sehingga kami bisa mulai bekerja melakukan pematangan di destinasi ini,"

"Misalnya digitalisasi, pelatihan, paket promosi, termasuk voucher, karena tahun lalu kita punya program diskon. Ini yang disinergikan dengan Kementerian," imbuhnya.

Jamu, kata Sandiaga, merupakan bagian dari wellness dan herbal tourism Indonesia, bagian wisata kesehatan yang dikembangkan Kemenparekraf.

"Intinya kita ingin sentra jamu gendong ini menjadi simbol kebangkitan. Karena tadi minum beras kencur kita langsung merasa ingin bangkit. Badan mulai terasa hangat, terasa enak," sebutnya.

Sementara itu, Sarjono dari sentra jamu gendong mengatakan selama ini pihaknya mengalami kesulitan dalam pemasaran. Oleh karena itu, ia meminta agar ada dukungan dari Kemenparekraf untuk keberlangsungan usaha jamu ini.

"Kami kesulitan dari segi pemasaran. Kalau sudah jadi destinasi mudah-mudahan bisa menjadi peningkatan ekonomi yang signifikan," ucap Sarjono.



Simak Video "Video: Nilai Pasar Jamu Nasional 2024 Capai Rp 25 Miliar "

(pin/pin)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork