Menjelang balapan MotoGP yang akan berlangsung pada 18-20 Maret mendatang di Kawasan Mandalika, Nusa Tenggara Barat, hotel-hotel sudah hampir ludes. Homestay pun jadi salah satu alternatif buat penggemar MotoGP.
Beberapa hari lalu, Menparekraf Sandiaga Uno memprediksi MotoGP Mandalika mendatangkan 100 ribu lebih pengunjung yang datang ke salah satu dari 5 Destinasi Super Prioritas itu. Hotel-hotel pun sudah hampir ludes dipesan. Homestay pun jadi andalan menutupi kekurangan kamar.
"Kami meninjau langsung kesiapan MotoGP 2022, yang menjadi simbol kebangkitan ekonomi masyarakat sekitar Mandalika," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Uno saat mengunjungi Homestay Kuta Circle Homestay dan Cafe disela-sela joging di sekitar Kawasan Kuta Mandalika, Rabu, (12/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sandiaga Uno juga sempat berbincang-bincang dengan pemilik Kuta Circle Homestay Haji Salamiah, Ia mengaku kehadiran Menparekraf mampu membangkitkan lagi geliat pariwisata yang ada di sekitar tempat usahanya terlebih jelang perhelatan MotoGP.
"Saya lebih bersyukur lagi, dengan kehadiran bapak menteri, kawasan Kuta ini kembali ramai. Homestay saya juga kembali ramai lagi," kata Salamiah.
Salamiah sendiri memiliki kurang lebih 10 kamar dengan rata-rata harga yang dijual per malam mencapai Rp 150-400 ribu. Fasilitas Kuta Circle homestay pun sudah sangat baik dan dilengkapi pemanas air serta toilet bersih. Ia pun mengaku homestaynya itu dipasarkan secara digital oleh anaknya.
![]() |
"Saya juga berharap, kehadiran pemerintah bisa membantu para pengusaha homestay juga di sini, terutama dari sisi lampu penerangan dan ketersedian air, yang saat ini masih menggunakan air tanah yang payau," harap Salamiah.
Simak Video "Video: Gubernur NTB Terpilih Lalu Muhamad Iqbal Janji Benahi MotoGP Mandalika"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan