Kopi Papua sedang sulit didapatkan. Sebabnya, saat ini tidak banyak transportasi udara yang masuk pedalaman.
Kabupaten Pegunungan Bintang sebagian besar wilayahnya adalah pegunungan, berbatasan langsung dengan dataran tinggi Papua Nugini.
Penduduk bermukim di lereng gunung yang terjal dan lembah-lembah kecil, terpencar dan terisolir. Pegunungan Bintang hanya bisa diakses melalui jalur udara, sehingga transportasi udara sangat membantu kehidupan masyarakat setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maskapai penerbangan komersil di Kabupaten Pegunungan Bintang yaitu Trigana Air dan Wings Air yang menggunakan pesawat jenis ATR, Sedangkan pesawat yang bisa disewa atau penerbangan perintis menggunakan pesawat berbadan kecil jenis Twin Otter, Cessna, Pilatus, Cassa yaitu Enggang Air, Susi Air, SAS, Smart Air, Dimonim Air serta untuk pelayanan ke masyarakat yakni pesawat AMA.
Penerbangan komersil dengan pesawat ATR melalui Bandara Oksibil terletak di ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, sedangkan penerbangan antar distrik menggunakan pesawat Twin Otter. Penerbangan ini tergantung kondisi cuaca yang sering berkabut dan situasi keamanan distrik setempat.
Pegunungan Bintang terkenal sebagai penghasil kopi arabica terbaik di pegunungan Papua. Kopi ini berjenis Arabica typica. Ditanam secara organik dengan mengandalkan kebaikan alam. Kopi ini bertipikal rasa berry, jeruk, peach atau apricot.
Pohon kopi Arabica typica umumnya lebih besar dengan buah yang lebih sedikit. Typica adalah varietas kopi arabika tertua.
Pohon kopi Arabica typica ini ditanam secara organik di Distrik Okbibab, Distrik Okbab, dan Distrik Kiwirok pada ketinggian sekitar 1900 hingga 2000 mdpl.
Suhu dingin berkisar 15 derajat Celcius, tanah yang subur, dan buah yang lebih sedikit menjadikan zat gizi yang tersimpan dalam biji kopi arabica typica makin tinggi dan rasanya menjadi lebih enak.
Kopi Arabica typica di Pegunungan Bintang, ditanam di kebun secara organik, buah-buah kopi dikupas dengan tangan sehingga menghasilkan kualitas yang optimal.
Kopi arabica Pegunungan Bintang dikirimkan ke Sentani, Jayapura menggunakan pesawat kecil. Pengiriman ini tergantung kondisi cuaca dan kondisi keamanan setempat.
Saat ini, pasokan kopi arabica Pegunungan Bintang di Kota Jayapura sedang menipis karena kurangnya pasokan. Itu disebabkan oleh maskapai penerbangan perintis belum berani melayani penerbangan ke pedalaman Pegunungan Bintang karena masih menunggu situasi keamanan yang kondusif sehingga lapangan terbang perintis aman untuk didarati.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan