Buntut dari erupsi gunung berapi bawah laut di Tonga, maskapai Air New Zealand memutuskan untuk menunda penerbangan ke sana. Mereka masih akan melihat situasi.
Gunung berapi bawah laut di kepulauan Tonga meledak dengan dahsyatnya hingga menyebabkan gelombang tsunami. Banyak maskapai pun menunda penerbangan mereka ke negara itu, termasuk Air New Zealand dari Selandia Baru.
Chief Operational dan Safety Officer Air New Zealand, Kapten David Morgan mengatakan maskapai tempatnya bekerja akan menunda penerbangan repatriasi menuju ke Tonga yang rencananya akan dilakukan pada hari Kamis (20/1).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak maskapai akan menghubungi pelanggan yang sudah memesan penerbangan tersebut secara langsung. Penerbangan itu akan ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Kami terus memonitor situasi dan akan memperbaiki jadwal penerbangan kami sesuai dengan situasi itu," ujar Morgan seperti dikutip dari Stuff NZ, Rabu (19/1/2022).
Awan debu yang dihasikan akibat erupsi gunung Hunga Tonga masih menutupi wilayah udara di sebagian Selandia Baru dan Australia hingga Senin (17/1) kemarin. Padahal gunung berapi di bawah laut tersebut meletus pada Sabtu (15/1) akhir pekan lalu.
Awan debu vulkanik akibat erupsi gunung itu juga dilaporkan terlihat bergerak ke arah barat hingga tampak dengan jelas di negara Fiji, Vanuatu, bahkan hingga ke Kaledonia Baru.
Data menunjukkan erupsi gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai adalah yang terbesar selama 30 tahun terakhir, lebih besar dari letusan gunung Pinatubo di Filipina.
Gunung Hunga Tonga-Hunga Ha'apai terletak 65 kilometer di sebelah utara Nuku'alofa, ibu kota Tonga. Air New Zealand sendiri berencana akan mengirimkan 2 pesawat ke Tonga untuk membantu pemublihan pasca erupsi dan tsunami yang terjadi di sana.
(wsw/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!