Tsunami terjadi di Tonga, negara di kawasan Pasifik. Bencana ini terjadi karena letusan gunung api di bawah laut.
Gelombang dari letusan gunung api Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai yang memicu tsunami membanjiri Nuku'alofa, halaman istana, temi laut dan jalanan utama. Berikut faktanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Erupsi terjadi sejak Desember 2021
Erupsi di gunung api Hunga-Tonga-Hunga Ha'pai telah terjadi mulai 29 Desember 2021 hingga 4 Januari 2022. Terdapat kandungan gas, uap dan abu vulkanik yang naik setinggi 12,2 km.
Mengutip volcano, air laut di sekitar gunung api berubah warna. Selain itu batu apung terlihat di sekitar pulau pada 30 Desember dan telah diamati sejak awal letusan.
2. Pernah Terjadi Aktivitas pada 2014
Berdasarkan catatan sejarah, gunung api bawah laut Tonga yang bernama Hunga Tonga-Hunga Ha'apai telah aktif sejak 1912, namun letusannya cukup tenang. Gunung ini juga disebut terakhir kali aktif pada 2014 lalu.
Meskipun demikian, pada Desember 2021 aktivitas gunung api bawah laut itu sempat meningkat, dan akhirnya terjadi erupsi pertama kali pada Sabtu (15/1).
3. Erupsi Hasilkan Suara Ledakan hingga 9.000 Kilometer
Sejumlah saksi mata mengungkapkan dahsyatnya suara ledakan yang muncul akibat erupsi gunung tersebut. Di Tonga, misalnya, sejumlah saksi mata mengatakan bahwa ledakan tersebut terasa begitu mengguncang selama beberapa menit.
Saksi mata lain juga menyebut bahwa suara ledakan terdengar seperti gemuruh guntur selama sekitar delapan menit. Suara ledakan juga terdengar jelas di Fiji, yang berjarak sekitar 1.000 kilometer dari lokasi letusan.
Tak hanya di Fiji, suara letusan juga dideteksi terdengar hingga ke Alaska yang berjarak lebih dari 9.000 kilometer.
Selanjutnya, erupsi terjadi di pulau baru dan muntahkan abu vulkanik 20 km
Simak Video "Video Peringatan Tsunami Muncul Seusai Gempa M 7,1 Guncang Kepulauan Tonga"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan