Tersingkap, China Ingin Bangun Dubai Baru di Asia Selatan

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 20 Jan 2022 07:25 WIB
Foto: BBC World
Kolombo -

Negeri Tirai Bambu China tengah membangun proyek ambisius di Asia Selatan. Kabarnya mereka membuat Dubai baru di Sri Lanka.

Hal itu merupakan sebutan para pejabat Sri Lanka untuk menggambarkan proyek Kota Pelabuhan Kolombo (Colombo Port City), sebuah kota metropolitan berkilau yang menjulang tinggi di sepanjang tepi laut ibu kota negara itu.

Dikutip detikTravel dari BBC, Kamis (20/1/2022), berikut fakta-fakta Dubai baru bikinan China di Sri Lanka:

Tempat ini di bangun di sebelah kawasan bisnis Kolombo yang rimbun, hamparan pasir yang direklamasi dari laut. Tempat ini sedang diubah menjadi kota berteknologi tinggi.

Dubai baru' di Sri Lanka, jadi pusat ekonomi dunia atau daerah kantong kekuasaan baru Tiongkok?" title="China danai proyek 'Dubai baru' di Sri Lanka, jadi pusat ekonomi dunia atau daerah kantong kekuasaan baru Tiongkok?" class="p_img_zoomin" />China danai proyek 'Dubai baru' di Sri Lanka, jadi pusat ekonomi dunia atau daerah kantong kekuasaan baru Tiongkok? (BBC World)

Kota itu diproyeksi akan menjadi pusat keuangan internasional lepas pantai, area perumahan dan marina yang akan setara dengan Dubai, Monako atau Hong Kong.

Anggota Komisi Ekonomi Kota Pelabuhan Kolombo Saliya Wickramasuriya mengatakan, tanah reklamasi ini memberi Sri Lanka kesempatan untuk menggambar ulang peta dan membangun kota dengan proporsi dan fungsionalitas kelas dunia yang mampu bersaing dengan Dubai atau Singapura.

Berdiri di atas tanah reklamasi

Setelah beberapa tahun pengerukan, kegiatan konstruksi itu mendapatkan momentum yang pada akhirnya kota baru mulai terbentuk. Mobil derek besar yang diawasi para insinyur China sedang memindahkan pelat beton, sementara penggerak tanah mengisi truk dengan berton-ton pasir.

Sebuah sungai yang melewati tanah reklamasi telah dikeruk, dan kemungkinan akan menjadi akses untuk perahu kecil dan kapal pesiar. Para pejabat memperkirakan pembuatan kota baru itu akan memakan waktu sekitar 25 tahun.

Proyek itu merupakan yang pertama di Asia Selatan. Sri Lanka mengatakan, hak atas tanah itu berada di bawah kendalinya dan area yang diberikan kepada China akan disewakan oleh perusahaan multinasional, bank, dan perusahaan lain.

Berawal dari Kunjungan Xi Jinping

Proyek Kota Pelabuhan ini diresmikan saat kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Kolombo pada tahun 2014, setahun setelah ia meluncurkan Belt and Road Initiative sebuah program ambisius Beijing untuk membangun jaringan infrastruktur jalan, kereta api dan maritim di seluruh Asia dan Eropa untuk meningkatkan perdagangan.

Sri Lanka meminta bantuan keuangan kepada China untuk membangun kembali negara itu usai perang panjang dengan separatis Tamil yang berakhir pada tahun 2009. Negara-negara Barat telah menyuarakan keprihatinan atas pelanggaran hak asasi manusia di negara Asia Selatan itu.

Presiden China Xi Jinping Foto: DW (News)

Adapun saat ini Pandemi COVID-19 telah menghancurkan sektor pariwisata dan mengurangi lapangan kerja di luar negeri, membuat cadangan devisa negara itu anjlok. Utang luar negeri Sri Lanka telah melonjak menjadi lebih dari $45 miliar dan sekitar $8 miliar di antaranya hanya dari China.

Di tengah permohonan bantuan keuangan, Sri Lanka pekan lalu meminta kunjungan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi untuk merestrukturisasi pembayaran utangnya ke Beijing.

Namun, dengan penurunan peringkat berulang kali oleh lembaga pemeringkat internasional, peluang Kolombo untuk menarik para investor internasional atas pinjaman lebih lanjut yang tampak tipis.

Hanya China yang memiliki ambisi jangka panjang dan berkantong tebal. Ada kemungkinan ikatan beberapa percaya, kota seperti "Hong Kong di Sri Lanka" ini akan membantu China mengencangkan cengkeramannya di Asia selatan di tahun-tahun mendatang.



Simak Video "Video Gemerlap Cahaya di Perayaan Waisak Sri Lanka"

(rdy/rdy)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork