Kenapa Penumpang Tepuk Tangan Saat Pesawat Mendarat?

Putu Intan - detikTravel
Jumat, 21 Jan 2022 10:17 WIB
Ilustrasi penumpang pesawat. Foto: (CNN Travel)
Jakarta -

Penumpang dari sejumlah negara punya kebiasaan bertepuk tangan ketika pesawat mendarat. Rupanya ada alasan psikologis dan budaya di balik ritual itu.

Menurut pakar bahasa tubuh, Judi James, beberapa orang memang tidak dapat menahan diri untuk bertepuk tangan.

"Pada dasarnya, ini adalah momen bertahan hidup bersama, karena bagi beberapa orang termasuk yang sudah berpengalaman, momen pendaratan adalah yang paling berbahaya," kata Judi dikutip dari The Sun, Jumat (20/1/2022).

Judi mengatakan, momen pendaratan bisa jadi sangat dramatis karena penumpang merasakan roda memantul. Pada saat itu, orang tidak menyadari bahwa mereka tegang bahkan sampai menahan napas.

"Tapi kemudian kita malu dengan ketakutan kita sendiri dan itu membuat kita kembali memegang kendali jika kita membuat banyak keributan bersama. Itu tidak membuat kita terlihat seperti pengecut yang seperti kita rasakan," katanya lagi.

Selain itu, Judi juga melihat proses pendaratan yang dramatis layaknya sebuah pertunjukan. Jadi, ketika pada akhirnya selamat, itu sebagai akhir pertunjukan yang perlu diberi tepuk tangan.

"Ada sandiwara tertentu tentang terbang. Kita merasa seperti menjadi penonton dengan suara kapten yang datang dari pengeras suara. Kita merasa harus bertepuk tangan, seolah-olah kita baru saja menonton pertunjukan dan karena biasanya pilot berbicara dengan suara bagus, tepuk tangan ini adalah tanda penghargaan yang sedikit mewah," ujarnya.

Selain unsur psikologis, budaya juga melatarbelakangi kebiasaan bertepuk tangan saat pesawat mendarat. Orang-orang dari negara tertentu seperti Rumania dan Rusia lebih cenderung bertepuk tangan dibandingkan yang lainnya. Ternyata hal itu tak terlepas dari sejarah mereka.

"Orang Rumania bertepuk tangan setiap saat, terutama pada penerbangan berbiaya rendah, sebagian besar karena kurangnya pendidikan terutama terkait penerbangan," kata orang Rumania di situs Quora.

Sampai tahun 1989 ketika revolusi Rumania terjadi, sangat sedikit orang Rumania yang diizinkan melintasi perbatasan. Jadi bagi mereka, berada di pesawat terbang sama halnya dengan berada di pesawat ulang-alik.

"Kemudian ketika tahun 1990 bepergian ke luar negeri menjadi legal. Karena harga yang mahal, sangat sedikit orang mampu membeli tiket pesawat," ujarnya.

Momen tepuk tangan ini memang lebih populer di tahun 1980-1990-an. Tetapi belakangan sudah sangat jarang ditemukan. Dari pengamatan Judi, masyarakat saat ini merasa penerbangan semakin aman sehingga tak perlu lagi bertepuk tangan.



Simak Video "Video: Turki Bakal Denda Penumpang yang Berdiri Sebelum Pesawat Berhenti"

(pin/ddn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork