Video wisatawan berkunjung di Candi Borobudur sekitar tahun 1980-an viral di media sosial (medsos). Saat itu, tiket masuk Candi Borobudur sebesar Rp 100.
Video berdurasi 2 menit 10 detik ini menceritakan rombongan sekeluarga yang naik mobil pribadi. Pengambilan gambar diawali saat melintas di atas Jembatan Brojonalan, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Candi Borobudur. Kemudian, pengunjung itu membeli tiket dan memasuki kawasan Taman Candi Borobudur.
Video itu tersebar melalui grup-grup WhatsApp warga Borobudur, dan media sosial salah satunya di akun Instagram @magelang_news yang diunggah tiga hari yang lalu. Tertulis keterangan Sekitaran Candi Borobudur tahun 80-an.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilihat detikTravel, Selasa (25/1) pukul 13.00 WIB, video itu sudah ditonton 6.378 kali, ratusan yang menyukai, dan beragam komentar.
Salah satu warga Borobudur, Prana Aji, membenarkan video tersebut tersebar di grup WhatsApp warga Borobudur. Dalam video tersebut juga tergambarkan kondisi pasar dan terminal yang masih sama dengan saat ini.
"Kalau pasar dan terminal itu masih sama. Jalan-jalan sekarang jauh lebih bersih. Yang menarik tiket masuk Rp 100," kata Aji dalam pesannya, Selasa (25/1/2022).
"Edit dan shooting video sudah bagus," kata Aji, yang juga menjadi pelaku wisata dengan VW Cabrio Borobudur.
Dihubungi terpisah, General Manager Taman Wisata Candi Borobudur, Aryono Hendro Malyanto, mengatakan video kunjungan wisatawan tahun 1980-an sempat menjadi bahan diskusi di kantornya.
"Iya kalau tahun 80-an memang seperti itu karena kalau dibandingkan inflasi dan sebagainya. Waktu tahun 80 dolar berapa, kalau dibandingkan apple to apple dengan kondisi sekarang itu tidak mungkin, situasi ekonomi, situasi nilai tukar mata uang itu juga jelas berbeda," kata Aryono.
Menurut Aryono, setelah melihat video tersebut, dia sempat bertanya dan diskusi dengan teman yang berada di Borobudur.
"Tidak banyak berubah, tadi saya tanya lewatnya yang dulu. Sekarang dibongkar ticketing tidak di situ dipakai untuk pos kesehatan. Untuk concourse beraspal tidak ada perubahan yang signifikan, cuman pada waktu itu diperkirakan teman-teman antara tahun 1983-1984 selesai dilakukan pemugaran," ujar Aryono.
Dia juga menyoroti perihal pengambilan video tersebut. Wisatawan tersebut cukup revolusioner dalam mendokumentasikan perjalanannya.
"Saya menilai dari yang memvideo, dia punya pemikiran ke depan itu akan menjadi bahan dokumentasi keluarga mereka dan tentunya punya kekuatan di ekonomi," Aryono memuji.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!