Meski Tengah Pandemi, Pemprov NTB Tetap Gelar Festival Bau Nyale 2022

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Meski Tengah Pandemi, Pemprov NTB Tetap Gelar Festival Bau Nyale 2022

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Kamis, 27 Jan 2022 11:10 WIB
Pesona Bumi Gora, sebutan untuk Nusa Tenggara Barat yang dikenal dengan keberhasilan program penanaman Padi Gogo Rancah itu, telah terdengar hingga pelosok mancanegara, tak kalah dari Pulau Dewata yang berada di sebelah baratnya.
Foto: Festival Bau Nyale (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Mataram -

Pemprov NTB tengah mematangkan persiapan Festival Bau Nyale 2022. Festival yang sudah menjadi agenda tahunan itu akan tetap digelar meski di tengah pandemi.

Bau Nyale adalah tradisi tahunan menangkap cacing laut. Tradisi ini dilaksanakan menurut legenda Putri Mandalika yang menjelma menjadi cacing laut karena diperebutkan banyak pangeran sehingga menceburkan dirinya ke laut untuk menghindari pertikaian. Festival Bau Nyale dalam kondisi normal bisa dihadiri oleh ribuan warga sejak malam hari hingga menjelang matahari terbit.

Menurut bahasa Sasak, bau artinya menangkap, sedangkan nyale adalah sejenis cacing laut yang hidup di lubang dan batu karang di bawah permukaan laut. Jadi, tradisi ini secara harfiah berarti menangkap cacing laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemprov NTB Pekan lalu telah menyelenggarakan rapat koordinasi persiapan Festival Bau Nyale di Kantor Bupati Lombok Tengah. Dinas Pariwisata NTB mengundang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Poltekpar, Dinas Perdagangan, Dinas Pariwisata Loteng, Polres Loteng, Polda NTB, dan beberapa perangkat daerah terkait lainnya untuk mematangkan kembali penyelenggaraan festival Bau Nyale ini.

Ada beberapa poin yang disorot dalam agenda tersebut. Salah satunya adalah soal waktu penyelenggaraan Festival Bau Nyale 2022 yang berlangsung beberapa hari setelah gelaran pra musim MotoGP dan beberapa pekan sebelum MotoGP Mandalika berlangsung pada bulan Maret.

ADVERTISEMENT

Festival Bau Nyale 2022 harus memberikan kesan baik kepada para pengunjung untuk menunjukkan kesiapan NTB dalam menyambut event MotoGP Mandalika.

"Selain itu kita harus berkomitmen, bahwa festival ini bersifat nasional sehingga akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi masyarakat sekitar, tetapi juga daerah lainnya, dengan tetap menguatkan nilai-nilai budaya," ujar Yusron Hadi, Kepala Dinas Pariwisata NTB dalam keterangannya, Kamis (27/1/2022).

"Oleh karenanya berbagai rangkaian event ini mulai dari Sangkep Warige kemudian rapat koordinasi untuk menentukan jenis kegiatan yang akan berlangsung tetap memperhatikan saran masukan tokoh dan masyarakat adat," sambungnya.

Selain itu, pihak panitia juga menyampaikan ada beberapa kegiatan dalam event yang akan diselenggarakan secara online atau live streaming, seperti pemilihan Puteri Mandalika dan Bepaosan.

Sedangkan, side event lainnya seperti Peresean, Belancaran, dan Mandalika Fashion Carnaval tetap dilaksanakan secara offline dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Pada rapat tersebut, disampaikan juga bahwa acara malam puncak akan berlangsung di Pantai Tanjung Aan. Panitia, pemerintah daerah, ITDC dan tokoh masyarakat bersama pihak Polres Lombok Tengah diharapkan bisa meninjau lokasi puncak acara secepatnya.

Sementara itu, perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB yang turut hadir melaporkan ada kurang lebih 30 sekolah tingkat SMA/SMK/SLB di Loteng yang akan meramaikan Festival Bau Nyale 2022.

"Rencananya, jika festival ini akan melibatkan anak-anak sekolah, kami siap untuk menampilkan seni tari, gendang beleq, dan peresean," tambahnya.

Perwakilan ITDC, Pari Wijaya mendukung penuh festival budaya ini dan berharap setiap tahunnya penyelenggaraannya harus bisa terorganisir dengan baik.

Di akhir rapat, Polda NTB dan Kapolres Lombok Tengah menekankan agar seluruh masyarakat yang hadir nantinya harus tetap mematuhi prokes yang ada, sehingga tidak akan terjadi peningkatan jumlah kasus covid-19.

"Sebelum festival Bau Nyale dimulai harus diadakan sosialisasi ke masyarakat agar mematuhi prokes selama festival berlangsung dan juga turut berpartisipasi menyukseskan penyelenggaraan acara. Panitia diharapkan membuat skenario prokes dan juga pengaturan sirkulasi pergerakan orang dan kendaraan," tutupnya.




(wsw/ddn)

Hide Ads